ADVERTISEMENT

Menkes Ungkap Ada 99 Balita Meninggal, Diduga Konsumsi Obat Sirup Mengandung Etilen Glikol

Jumat, 21 Oktober 2022 13:41 WIB

Share
Menkes Budi Gunadi Sadikin (paling kanan) saat memperingati HKN di Kota Serang (Ist)
Menkes Budi Gunadi Sadikin (paling kanan) saat memperingati HKN di Kota Serang (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID -  Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan ada 99 balita yang meninggal diduga akibat mengkonsumsi sirup yang tercemar etilen glikol.

Untuk mencegah korban, pihaknya akan menyetop peredaran obat disetiap apetek. Selain itu pihaknya akan berkoordinasi dengan BPOM agar obat mana saja yang membahayakan. 

"Tapi intinya memang ada beberapa, sudah ada 99 balita yang meninggal, terus 99 balita itu kita periksa ada kandungan zat kimia berbahaya di dalamnya, etliton glikol," katanya saat mengunjungi Walantaka, Kota Serang.

Ia menerangkan, darah korban akan diambil untuk jadi sampel dalam rangka melihat kerusakan ginjal.

 

"Kita tarik ambil darahnya, kita liat ada bahan kimia berbahaya merusak ginjal. Kemudian kita datangi rumahnya, kita minta obat obatan yang dia minum, itu mengandung juga bahan-bahan tersebut," terangya.

Setelah ada pemeriksaan BPOM, nantinya obat yang diduga mengandung etilen glikol dapat ditarik dari peredaran. Sebab sudah ada 35 anak perbulan yang jadi korban.

"Karena meninggalnya ini udah sampai puluhan perbulan dan yang terdeteksi kita sekitar 35 sebulan, rumah sakit sekarang udah mulai agak penuh," jelasnya.

Menurutnya, kasus ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Pernah juga terjadi di China dan India.

"Sebenarnya kasus ini terjadi di banyak negara lain, di India, China, segala macem, etliton glikol, itu menyebabkan kematian banyak di negara," ujarnya. (Bilal)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT