Menurut Soleha, Qia tidak memiliki riwayat sakit. Dan selama ini sehat-sehat saja. Bahkan setelah dirawat di rumah sakit sempat membaik dan minta beliin jajanan makanan yang banyak.
"Dari situ permintaan terakhir putri saya sempat memakan jajanan kesukaannya. Setelah itu langsung drop dratis tidak merasakan enak dan tidur terus sampai tidak mengenal siapa-siapa," tambahnya.
Selama perawatan, Soleha mengatakan, satu ruangan PICU anaknya setiap hari ada saja yang meninggal dunia mulai usia empat bulan, enam bulan, dan delapan bulan dengan gejala sama gagal ginjal akut seperti putrinya.
Hampir seminggu perawatan di RS Cipto sampai dilakukan cuci darah, Soleha menyebutkan malah bukan membaik tiba-tiba putrinya ngedrop dan tidak sadar.
"Saturasi oksigen anak saya sudah sangat rendah sekitar 40 an ditambah sudah tidak sadarkan diri. Sama dokter dipasang ventilator sampai akhirnya meninggal pada Minggu (16/10/2022) pukul 8.20 WIB," paparnya.
Selain itu Soleha mengungkapkan putrinya merupakan anak yang lincah, gesit, dan tidak ada riwayat sakit sama sekali. Dan juga jika sakit demam atau pilek maunya hanya obat sirup.
"Namanya juga anak-anak kalau dikasih puyer tidak mau. Karenanya sama yang kasih obat disiasati obat puyer ditambah sirup supaya bisa diminum," tuturnya.
Soleha menambahkan, hingga meninggal sampai organ dalamnya rusak, tim dokter tidak bisa memastikan penyebab sakit anaknya.
"Sudah ditanyakan ke dokter RS Cipto tapi penyebab kematian putrinya selain divonis gagal ginjal akut ada penyebab lain, sampai sekarang masih misterius," tutupnya.
Anak Periang
Qia itulah panggilan dari Azqiara Anindita Nuha di dalam keluarga, semasa hidup dikenal sebagai anak yang ceria dan suka bercanda bercanda bersama teman-teman sebayanya.
"Keseharian keponakan saya itu di rumah anaknya ceria banget, demen bercanda. Itulah kenangan baik bersamanya semasa hidup," ujar Irwan, paman dari Qia kepada Poskota.co.id.