ADVERTISEMENT

PDIP Bantah Provokasi Presiden Jokowi agar Keluarkan Menteri Kader NasDem dari Kabinet

Kamis, 20 Oktober 2022 23:14 WIB

Share
Hasto Kristiyanto, Sekjen PDI Perjuangan (Foto: @pdiperjuangan/Instagram)
Hasto Kristiyanto, Sekjen PDI Perjuangan (Foto: @pdiperjuangan/Instagram)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - PDI Perjuangan (PDIP) membantah melakukan provokasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mengeluarkan menteri kader Partai NasDem dari kabinet atau reshuffle.

Hal itu disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons pernyataan Ketua Umum partai Nasdem Surya Paloh yang menyebutkan ada pihak yang mendorong NasDem keluar koalisi pemerintahan.

"PDI Perjuangan tidak akan pernah memprovokasi presiden," kata Hasto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, (20/10/2022).

Hasto mengatakan reshuffle merupakan hak prerogatif Jokowi sebagai kepala negara. Dia bilang, Jokowi punya pertimbangan tersendiri untuk memilih dan mempertahankan menteri berdasarkan kebutuhan pemerintah bukan berdasarkan bisikan pihak lain. 

"Sekali lagi, kalau berhubungan dengan kabinet itu haknya presiden. Keputusan berada di tangan Pak Jokowi dengan penuh hikmat kebijaksanaan mengambil keputusan terbaik bagi bangsa dan negara," tegasnya.

Hasto juga membantah hubungan PDIP dengan Partai NasDem memburuk. PDIP-NasDem disebut-sebut panas-dingin usai Anies Baswedan dideklarasikan sebagai Capres NasDem 2024. Makin memanas ketika elite NasDem Zulfan Lindan menyebut Anies antitesa dari Presiden Jokowi.

Kata dia, hubungan dua partai ini masih berjalan baik. Bahkan, Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto masih melakukan komunikasi politik di DPR dengan Ketua Fraksi Partai NasDem di DPR.

"Kita tetep jalan. Pak Utut sebagai ketua fraksi sudah membangun komunikasi termasuk dengan Partai NasDem," ujar Hasto.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh buka suara soal adanya pihak yang ingin partainya keluar dari koalisi pemerintahan Presiden Jokowi. Desakan mundur itu muncul usai NasDem mengumumkan mengusung Anies sebagai Capres 2024.

"Ada yang menyatakan supaya mendesak kita, meminta kepada Presiden keluarkan NasDem dari koalisi pemerintahan, itu adalah tantangan, itu yang kita hadapi," ujar Surya Paloh dalam sambutan launching program 'NasDem Memanggil' di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 17 Oktober.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT