"Jadi kekerasan seksual itu terjadi diduga kuat dilakukan oleh ketiga pelaku yang satu pelaku dewasa lalu mengajak kedua pelaku lain masih usia 12 tahun dengan mempergunakan rumah kontrakannya buat mengerjai kedua korbanya," tuturnya.
Dalam kasus ini yang disesalkan Arist, adalah turut terlibat ikut campur tangan seorang oknum anggota polisi aktif untuk menyelesaikan kasus.
"Pelaku dewasa ini kenal dengan oknum anggota polisi tersebur kemungkinan daerah tempat tinggal pelaku dengan ngontrak ini adalah tanah garapan ada persoalan tanah jadi pelaku memiliki kontak oknum anggota polisi aktif ini yang sehari-hari selalu ada di lahan tersebut," bebernya.
Korban Diancam
Peristiwa kekerasan seksual terhadap dua korban berstatus pelajar ini, menurut Arist Sirait ada unsur tekanan terhadap korban berupa ancaman.
"Dari pelaku orang dewasa ini mengancam kepada kedua korban untuk tidak memberitahukan kepada siapa-siapa termasuk juga orang tua soal kejadian ini," ujar Arist.
Selain itu terbongkar kasus ini, Sirait menyebutkan setelah korban buang air kecil mengeluh kesakitan di pangkal kemaluan korban. Disitu orang tua yakni ibu korban setelah ditanya akhirnya mengaku telah menjadi korban kekerasan seksual.
"Status pelaku yang dewasa ini bekerja sebagai pemulung, hidup sendiri belum berkerluarga dan rumah kontrak," imbuhnya.
Selain itu dari kasus ini Arist berharap anggota Polres Metro Depok yakni Kasat Reskrim dapat bekerjasama serta mengapresiasi bahwa bersungguh dapat memberikan perhatian kepada pada anak-anak yang jadi korban.
Sementara itu, Poskota mencoba mengkonfirmasi langsung ke Polres Metro Depok, terkait perkembangan kasus dugaan ada kekerasan seksual terhadap dua anak perempuan yang didampingi ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait.
Upaya mencoba mengkonfirmasi langsung ke Kasat Reskrim Polres Metro Depok melalu chat WhatApps, ternyata tidak dibalas.
"Sampai saat ini kondisi psikologis kedua korban alami tekanan dan masih syok. Sangat disayangkan yang saat ini institusi Polri sedang lakukan pembenahan, tapi dalam kasus ini malah ada oknum anggota polisi aktif di dalamnya seakan berusaha untuk menutup-nutupi kasusnya," tukasnya. (Angga)