Belasan orang didiagnosa alami penyakit paru-paru, warga Sumur Pecung, Kecamatan Serang, Kota Serang mendesak pemerintah menutup aktivitas gudang limbah B3. (foto: poskota/bilal)

Regional

Belasan Orang Derita Penyakit Paru-paru, Warga Sumur Pecung Minta Pemerintah Tutup Gudang Limbah B3

Selasa 18 Okt 2022, 15:03 WIB

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Warga di Lingkungan Kesuren, Kelurahan Sumur Pecung, Kecamatan Serang, Kota Serang mendesak pemerintah menutup aktivitas gudang limbah B3.

Warga menilai aktivitas itu berdampak pada kesehatan. Mengingat sejauh ini sudah ada 13 warga yang didiagnosa terkena penyakit paru-paru. Bahkan ada yang meninggal tiga orang akibat penyakit paru-paru.

"Warga kena dampak sakit paru-paru, kurang lebih 13 orang. Meninggal 3 orang, diagnosanya paru-paru," kata Ketua RT 02, RW 23 Lingkungan Kesuren, Seli saat ditemui di lokasi, Selasa 18 Oktober 2022.

Seli mengatakan, bau tak sedap yang terhirup seperti bau kimia. Peristiwa ini telah berlangsung bertahun-tahun dirasakan warga.

"Bau kimia yang sudah bertahun-tahun, sakitnya lama. Pengennya karena pemukiman padat, pabrik itu nggak mau ditutup, ya pindah," ujarnya.

Ia menyatakan telah berdialog beberapa kali dengan pemerintah dan pihak perusahaan. Namun hingga kini masih terulang.

"Sudah beberapa kali berdialog tapi gitu lagi (bau kimia), warga sudah lama sabar. Pernah ke Kelurahan (protes). Berhenti sebentar ya terulang lagi kalau masyarakat sudah adem," ungkapnya.

Andri warga lainnya mendesak pemerintah menutup paksa aktivitas perusahaan karena telah merugikan kenyamanan.

Menurutnya, masyarakat terganggu dengan bau tidak sedap yang ditimbulkan dari aktivitas pembakaran bekas oli.

"Oli ya, pembakaran yang menyebabkan bau menyengat kalau kecium nyesek, pusing mual. Kami mohon ke pihak terkait untuk menutup gudang yang produksi pembakaran itu," tegasnya.

Sementara itu, Humas PT. Raja Gudang Mas, Zaenudin menuturkan, bau yang dihirup warga ditimbulkan dari pencucian drum bekas kimia.

"Drum bekas, kimia, bukan oli. Kita juga nggak tahu. Drumnya kosong, ya bekas muatan kimia. Cuma harus dibersihkan, setelah dibuka, kena air, (bau) kimia itu akan timbul baunya," tuturnya.

Ia mengaku pernah muntah akibat mencium bau dari drum setelah dibuka. Setelah itu, gudang yang berad di Sumur Pecung hanya dijadikan penampung sebelum dikirim ke pengolahan limbah.

"Harusnya ada drum langsung dibawa keluar. Pernah dulu juga kejadian seperti itu, bos ku langsung muntah sendiri di situ. Rencananya kemarin drum itu mau dibawa keluar, nggak dicuci disitu. Karyawan tanpa sepengetahuan, dibuka, baru kejadian," paparnya.

Ia menepis gudangnya itu bukan pengolahan limbah, hanya pengepul drum bekas kimia untuk dijual kembali ke perusahaan lain.

"Pengepul limbah B3. Dari perusahaan, dikirim lagi ke pengelohan limbah. Kemarin (drum) dibutuhkan disini. Makanya dicuci di sini," ucapnya.

Pihaknya tidak mempermasalahkan adanya tuntutan warga yang menginginkan gudang ditutup. Yang terpenting berkoordinasi dengan pemilik perusahaan.

"Kalau ditutup silahkan saja, nggak ada kuasa menahan masyarakat kalau ada dampak. Cuma dimohon kalau ada diinikan, perusahan silahkan bawa ke RS, Puskesmas," tutupnya. (bilal)

Tags:
limbah b3paru-paruKelurahan Sumur Pecungkecamatan-serangKota Serang

Administrator

Reporter

Administrator

Editor