OBROLAN warteg. Mulai hari ini,17 Oktober 2022, Anies Baswedan tak lagi menjabat Gubernur DKI Jakarta. Dalam pidato perpisahan di Balai Kota DKI, Anies mengajak warga terus mendukung Pemprov DKI dalam meneruskan program-programnya.
Di acara perpisahan itu, Anies memohon ampun kepada Allah dan mohon maaf kepada warga atas khilaf dan salah selama memimpin Jakarta dalam 5 tahun terakhir.
“Memang ada salah hingga memohon ampun dan minta maaf?” tanya Heri mengawali obrolan sambil maksi di warteg bersama sohibnya Yudi dan mas Bro.
“Meminta maaf itu harus karena tak ada manusia yang sempurna dalam segalanya. Kesempurnaan hanyalah milik Allah. Manusia itu tempatnya salah dan khilaf,” kata mas Bro.
“Sekecil apapun pasti punya khilaf, meski tanpa disadari atau tanpa disengaja,” kata Yudi.
“Seseorang merasa dirinya tidak salah, tetapi orang lain bisa saja menilainya apa yang dilakukan adalah salah. Bisa saja seseorang tidak tahu kalau dirinya salah, tetapi orang lain mengetahui kalau dirinya salah,” kata mas Bro.
“Makin pusing Bro, dengar penjelasanmu,” kata Heri.
“Analoginya gini. Kalian lagi makan. Nah cara makan kalian itu salah. Masa makan ikan kembung digigit seperti makan sate,” kata mas Bro.
“Ini kan selera Bro, suka-suka aku dong,” kata Heri.
“Ini contoh kecil, aku melihatnya salah,tetapi kamu merasa tak ada yang salah. Ini baru soal makan, belum lagi selera dalam berucap, berperilaku, lebih-lebih terkait kebijakan yang menyangkut kepentingan warga,” kata mas Bro.
“Iya aku paham,” kata Heri.
