“Pendapatan nya menurun untuk beberapa bulan ini mas, sangat terhimpit lonjakan bahan pokok serta hasil yang tak menentu,” ucapnya.
Dirza (40) asal Karawang menjelaskan pendapatannya menurun untuk beberapa bulan ini, di karenakan cuacanya, serta pencemaran pembuangan limbah, karena pembuangan limbah jadi ikan nya menjadi tidak ada atau sebagian pada mati tercemar. Akibat limbah di Muara Baru, membuat banyak ikan mati.
“Permasalahannya masih sama mas sampai detik ini pencemaran limbah yang masih belum teratasi sehingga membuat sebagian ikan mati, lalu berakibat hasil tangkapan menurun,” ujarnya
Ia menambahkan dirinya dengan mempunyai 3 anak untuk menghidupi kesehariannya sangat lah kurang dikarenakan bahan pokok sedang naik akibat dampak kenaikan bbm.
Dirinya harus rela menggali lobang tutup lobang untuk berusaha mencukupi kehidupannya.satu hari berlayar terkadang ia hanya dapat 100ribu rupiah sajah terkadang bisa kurang.
“Pendapatan 1 hari untuk nelayan tidak nentu. Terkadang sekarang dapet kadang engga dapet. Harapan kedepan nya harga ikan naik, harga bahan bakar (solar) bisa diturunin. Jika harga solar naik lagi nelayan akan terkena imbas nya. Sekali jalan ajah membutuhkan 30 liter untuk sekali jalan,” ujarnya
Para nelayan trandisional berharap pencemaran limbah serta harga solar bisa segera teratasi agar para nelayan tidak semakin sengsara. (Cr01)