JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menegaskan Indonesia masih menghadapi dampak global yang berakibat pada krisis pangan, krisis energi dan krisis keuangan.
Dampak global tersebut juga menyebabkan pada melonjaknya harga kebutuhan pokok.
"Ini bisa juga mempengaruhi terhadap keadaan sosial ekonomi masyarakat," tutur Wapres saat secara simbolis menyerahkan Bantuan Sosial (Bansos) kepada masyarakat di Sentra Kreasi Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Budi Luhur Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis 13 Oktober 2022.
Wapres Ma'ruf Amin menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya untuk memberikan perlindungan sosial terbaik kepada masyarakat. Harapannya, ke depan bantuan ini dapat memicu pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan hajat hidup orang banyak.
"Ini memang bagian daripada tanggung jawab pemerintah untuk memberikan perlindungan sosial kepada mereka yang tergolong miskin dan juga pemerintah bertekad untuk selain memberikan bantuan bagi mereka yang bisa kita berdayakan. Kita juga akan berdayakan untuk menghilangkan dan mengurangi kemiskinan," tutur Wapres.
Bansos diberikan kepada para PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial) yang berada di bawah lingkup kerja Sentra Budi Luhur; diantaranya berupa uang tunai, perlengkapan sekolah, dan perlengkapan usaha kelontong serta usaha makanan ringan.
Bantuan sosial diberikan secara simbolis kepada perwakilan penerima, diantaranya Rahmat Rafli dari PPKS anak Kota Banjarmasin yang menerima bantuan sebesar Rp.6.226.700; Turiah dari PPKS penyandang disabilitas Kota Banjarmasin yang menerima bantuan sebesar Rp.4.209.400; Adellia dari PPKS penyandang disabilitas Kota Banjarmasin yang menerima bantuan sebesar Rp.7.515.300; Melda Yanti dari PPKS penyandang disabilitas Kota Banjarmasin yang menerima bantuan sebesar Rp.5.338.300; dan Khalilurrahman dari PPKS respon kasus (rentan) Kabupaten Banjar yang menerima bantuan sebesar Rp.8.205.000.
Adapun total keseluruhan Bansos yang diberikan berjumlah Rp.1.972.800.000 dengan rincian Rp.624.000.000 untuk 260 orang PPKS NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Bahan atau Zat adiktif lainya)/HIV; Rp.74.400.000 untuk 31 orang PPKS Rentan; Rp. 96.000.000 untuk 40 orang PPKS penyandang disabilitas; Rp.1.072.800.000 untuk 447 orang PPKS lansia; dan Rp. 105.600.000 untuk 44 orang PPKS anak.
Sebagai informasi, Sentra Budi Luhur merupakan salah satu satuan kerja di bawah koordinasi Kementerian Sosial yang bertanggung jawab ke Direktorat Rehabilitasi Sosial. Sentra Budi Luhur melaksanakan program multi layanan yang salah satunya adalah rehabilitasi bagi PPKS. (johara)