"Temen gak ada yang tau, dan cuma adik sama ibu bapak. Kayak sepupu keponakan, gak ada yang tahu, keluarga di Bandung, di bogor gak ada yang tahu saya sakit," ujarnya.
Nita menyebut, ia perlu menshare tentang penyakitnya ke masyarakat, karena jika seseorang mengalami keluhan sakit kepala atau apapun itu yang dirasa tidak wajar, segera periksa.
"Apalagi kepala ini kan, sangat penting banget kan gitu. Dokter sampai mencontohkan kasusnya hampir mirip alm Olga Syahputra. Tukul juga, kan sama-sama kerusakan otak tapi jenis beda-beda. Ya saya syok aja, kaget selama ini gue kerja ternyata gue sakit, gak percaya aja. Tapi ya, alhamdulillah bersyukur banget sama Allah saya dikasih mukzizat yang luar biasa yang mungkin gak di dapatkan oleh orang lain. Saya masih bisa berdiri di atas panggung, saya masih bisa ketemu sama teman-teman. Bahagia aja sih, karena gak percaya aja sih. Saya udah putus aja," ujarnya.
Kendati telah mengalami penyakit saraf stadium 4, Nita mengaku tidak ada pantangan dalam makanan, namun menurutnya, ia harus beristirahat total dari segala kegiatannya.
"Tidak boleh megang handphone, dan obatnya pun memang dikasihnya yang dosis tinggi ya, kasih kayak obat penenang saya biar bener-bener tidur si otaknya itu memang harus istirahat banget gitu.
"Kenapa ga boleh megang handphone? Mungkin takut ada kabar, berita, yang ga enakin atau radiasi yang paling utama sih itu. Dan ini juga berhubungan dengan psikis juga sih kejiwaan juga," pungkasnya. (tresia)