JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak Lima tersangka komplotan penadah sparepart hasil pencurian sepeda motor dibekuk polisi.
Dalam aksinya, para tersangka membeli sepeda motor hasil curian lalu mempreteli sparepart motor dan menjual di platform jual beli.
Kriminolog Josias Simon menilai, para tersangka mempreteli sparepart motor tersebut agar dapat dengan mudah dijual.
"Modus lama agar tak mudah terdeteksi dijual pretelan. Saat ini memakai jualan online agar dibeli secara acak," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (11/10/2022).
Dalam hal ini, kata Josias, para tersangka bisa saja merupakan pemain baru dan bukan sebagai pemain profesional.
Sebab, para tersangka bisa saja belajar dari dari platform media sosial seperti youtube untuk mempelajari bagaimana membongkar motor.
"Saat ini panduan bongkar motor ada dalam platform medsos seperti youtube, sehingga mudah dipalajari pelaku pemula tak harus profesional," paparnya.
Josiasi menambahkan, dalam kasus ini, perlu adanya tindakan pencegahan yang dilakukan pihak kepolisian.
Tindakan pencegahan yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengawasan terkait laporan kehilangan kendaraan di wilayah hukum masing-masing dengan pengelola platform.
"Terutama untuk penadah atau penjualan barang-barang kendaraan yang tak jelas keluaran pabriknya dan label penjualannya," pungkasnya. (Pandi)