ADVERTISEMENT

18 Oktober, Presiden FIFA ke Indonesia Kawal Transformasi Sepakbola Nasional

Minggu, 9 Oktober 2022 09:51 WIB

Share
Erick Thohir dan Presiden FIFA, Gianni Infantino. (Foto: IG @erickthohir).
Erick Thohir dan Presiden FIFA, Gianni Infantino. (Foto: IG @erickthohir).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Tragedi Kanjuruhan jangan pernah lagi terulang. Indonesia harus petik pelajaran dari tragedi itu dan menjadi momentum perbaikan tata kelola sepakbola di negeri ini. 

Erick sendiri telah bertemu dengan Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu (5/10/2022). Dalam pertemuan tersebut, ucap Erick, FIFA siap membantu Pemerintah Indonesia dalam melakukan transformasi sepakbola Indonesia. Bahkan, Presiden FIFA akan datang ke Indonesia.

"18 Oktober, Presiden FIFA akan hadir di sini (Indonesia) bertemu dengan Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyepakati beberapa hal dan kita harapkan pertemuan itu memberikan hasil baik," ujar Erick di Jakarta, Minggu (9/10/2022).

Mantan Presiden Inter Milan tersebut mengatakan FIFA juga akan berkantor di Indonesia dalam memastikan proses transformasi sepakbola nasional Indonesia dapat berjalan secara maksimal. Erick belum bisa memastikan lamanya FIFA berkantor di Indonesia.

"Saya tidak tahu berapa lama, selama transformasi yang mereka bentuk sudah berjalan, baru mereka pergi, bisa tiga bulan, enam bulan, atau selamanya," lanjut Erick.

Erick menilai niat baik FIFA dan Pemerintah Indonesia dalam membenahi sepakbola Indonesia harus diapresiasi. Dia menilai hal ini merupakan kesempatan emas untuk Indonesia dalam memperbaiki tata kelola sepakbola Indonesia. Upaya ini, ucap Erick, memerlukan dukungan semua pihak, mulai dari klub, suporter, keamanan, dan stasiun televisi. 

"Kalau kita mau transformasi, ini harus menyeluruh. Ini tragedi yang memilukan sangat menggerus hati kita, tidak boleh terjadi lagi. Ini pelajaran yang sangat berat buat sepakbola Indonesia dan bangsa," ucap Erick.

Erick mengatakan Gianni pun mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini. Gianni, ucap Erick, memiliki kesan positif akan sepakbola sejak masih kecil, namun hal ini sangat berbeda dengan apa yang terjadi di Kanjuruhan.

"Presiden FIFA cerita waktu kecil diajak orang tua nonton sepakbola, itu merupakan kegembiraan luar biasa, tapi bayangkan Erick, kalau kegembiraan yang seharusnya terjadi malah peristiwa yang sekarang kita alami," kata Erick. (Wanto)
 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT