ADVERTISEMENT

Amnesty Internasional Minta Tanggung Jawab Sigit Soal Tragedi Kanjuruhan: Copot Kapolda Jatim!

Selasa, 4 Oktober 2022 17:21 WIB

Share
Kolase foto Direktur Eksekutif Amnesty Internasional, Usman Hamid dan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta. (Foto: Diolah dari Google).
Kolase foto Direktur Eksekutif Amnesty Internasional, Usman Hamid dan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta. (Foto: Diolah dari Google).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Direktur Eksekutif Amnesty Internasional, Usman Hamid, meminta tanggung jawab Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas tragedi Kanjuruhan yang menelan korban ratusan jiwa. Ia meminta Sigit menindak tegas Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Nico Afinta agar dicopot dari jabatannya lantaran gagal mengantisipasi kerusuhan.

Lagi pula, korban yang kebanyakan berasal dari Aremania itu terkena semburan gas air mata akibat tembakkan petugas polisi jajaran Jawa Timur, yang notabene merupakan bawahan Nico Afinta.

"Kapolda Jawa Timur Layak dimintai tanggung jawab termasuk dicopot jika memang gagal atau tidak mengambil tindakan yang layak dan diperlukan untuk mencegah kejadian tersebut, atau tidak segera menindak anggotanya yang menyebabkan banyak kematian warga," kata Usman Hamid dalam keterangan tertulis, Senin (3/10/2022).

Pencopotan itu disertai alasan karena Nico memegang unsur keamanan tertinggi di wilayah Jatim sehingga ia bertanggung jawab penuh atas keselamatan warganya, terutama di stadion Kanjuruhan.

Ia juga menyentil Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk memantau dan memeriksa kinerja anak buahnya di lapangan. Usman menganggap bahwa kejadian ini disebabkan karena kinerja Polri yang rendah.

"Bahkan Kapolri harus dimintai tanggung jawab atas banyaknya masalah kepolisian, terutama rendahnya kinerja Polri," ujar Usman.

Usman menjelaskan, kematian ratusan orang di stadion Kanjuruhan seharusnya tak perlu terjadi jika aparat mengetahui pengamanan sesuai prosedur. Ia pun meminta Kapolda Jawa Timur dan Ketua PSSI harus mundur sebagai dampak keteledoran mereka.

"Semua pihak yang bertanggungjawab atas kejadian itu, termasuk Ketua PSSI, seharusnya mundur. Sebab ini sudah berskala tragedi nasional bahkan tragedi dunia," tandasnya.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo sebelumnya mengatakan hingga per hari ini jumlah korban tewas Tragedi Kanjuruhan yang telah teridentifikasi adalah 125 orang. Adapun Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengutip keterangan suporter tim bola Arema FC atau Aremania bahwa korban tewas lebih dari angka tersebut.

"Sekali lagi saya sampaikan Tim DVI bekerjasama dengan seluruh rumah sakit sudah mengidentifikasi. Hari ini sudah 125. Perlu saya luruskan agar tidak ada distorsi," kata Dedi di Malang, Selasa (4/10) siang.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT