ADVERTISEMENT

Penggunaan Gas Air Mata di Kanjuruhan jadi Sorotan, Jakmania Kampus: Gegara PSSI dan LIB Mementingkan Rating

Minggu, 2 Oktober 2022 21:54 WIB

Share
Sejumlah Jakmania Kampus menggelar aksi solidaritas kemanusiaan atas insiden kelam yang menimpa ratusan suporter sepakbola Aremania.(Foto: Pandi)
Sejumlah Jakmania Kampus menggelar aksi solidaritas kemanusiaan atas insiden kelam yang menimpa ratusan suporter sepakbola Aremania.(Foto: Pandi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Puluhan mahasiswa dari kampus Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), Jakarta Selatan yang tergabung dalam komunitas Jakampusni, menggelar aksi solidaritas kemanusiaan atas insiden kelam yang menimpa ratusan suporter sepakbola Aremania.

Diketahui, ratusan suporter Aremania tewas usai laga Aremania FC vs Persebaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/ 2022).

Mereka tewas setelah terjebak kepulan asap gas air mata yang ditembakkan polisi. 

Hal tersebut membuat ratusan suporter terjebak. Banyak di antara mereka mengalami sesak nafas.

Pantauan Poskota.co.id di lokasi, puluhan mahasiswa dari Fakultas Teknik, Ilmu Sosial Ilmu Politik (ISIP), Ekonomi dan Perikanan melakukan aksi solidaritas dengan menyalakan lilin tepat di halaman Kampus USNI

Sambil melantunkan doa bagi para korban yang merupakan suporter Aremania, para Jakmania kampus ini juga melantunkan lagu-lagu kebangsaan untuk memberikan penghormatan.

Fahmi, mahasiswa Fakultas Ekonomi USNI mengatakan, bahwa dalan insiden kelam ini, salah satu faktor kesalahan yakni justru ada di Persatuan Sepakbola Indonesia (PSSI) dan Liga Indonesia Baru (LIB).

"Salahnya itu regulasi terkait peraturan peraturan bersifat penting. Dalam sepakbola kan semuanya yang penting aman semua terhibur. PSSI sama LIB masih mementingkan rating sama sponsor," ujarnya saat ditemui, Minggu (2/10/2022).

Menurut Fahmi, dalam laga Arema FC Vs Persebaya tersebut, pihak yang terlibat dalam pagelaran pertandingan sepakbola tersebut seharusnya mengacu pada aturan yang dibuat FIFA.

"Untuk mengantisipasi seharunya Menpora kerjasama dengan PSSI dan LIB bahwa ada standar-standar pengamanan di stadion," jelasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT