ADVERTISEMENT

Pengamat Desak Kapolri Copot Kapolda Jatim dan Kapolres Malang Buntut Tewasnya Ratusan Supporter di Kanjuruhan

Minggu, 2 Oktober 2022 09:49 WIB

Share
Arema vs Persebaya yang berakhir ricuh, akibatkan 60 korban meninggal yang kebanyakan terkepung gas air mat. (foto: tangkapan layar/ist)Arema vs Persebaya Ricuh, Arema FC, Persebaya,
Arema vs Persebaya yang berakhir ricuh, akibatkan 60 korban meninggal yang kebanyakan terkepung gas air mat. (foto: tangkapan layar/ist)Arema vs Persebaya Ricuh, Arema FC, Persebaya,

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Peneliti Institute for Security and Strategis Studies (ISESS), Bambang Rukminto mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencopot Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat dan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta buntut tewasnya ratusan supporter si Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/9/2022) malam tadi.

Menurut Bambang, tragedi ini sebetulnya bisa tak terjadi apabila panitia dan aparat Kepolisian dapat bertindak presisi, prediktif, dan responsible sehinhga bisa preven pada kedaruratan.

Terlebih soal penggunaan gas air mata, jelas Bambang, ada status FIFA yang menyatakan larangan penggunaan gas air mata dalam pengamanan pertandingan sepak bola di sebuah stadion.

"Tragedi itu menunjukan polisi tidak bisa melakukan prediksi dan pencegahan bila terjadi kerusuhan di dalam stadion, sehingga terjadi korban akibat desak-desakan di pintu yang sempit karena kepanikan suporter," kata Bambang saat dihubungi Poskota.co.id Minggu (2/10/2022).

Dalam tragedi ini, lanjut dia, harus dilihat bahwa tidak semua supporter adalah perusuh. Sehingga tidak bisa kita dalam hal ini hanya menyudutkan para suporter tanpa melihat peran aparat dalam pengamanan.

"Prediksi dan prevention itu meliputi rencana pengamanan, jumlah personel, dan antisipasi bila ada kedaruratan," ucap dia.

Sekali lagi, tegas Bambang, akan tragedi ini ISESS mendesak agar Kapolri segera mencopot Kapolres Malang sebagai penanggung jawab keamanan pertandingan dan keamanan wilayah Malang.

"Kemudian, dilihat dari pernyataannya tadi menunjukan Kapolda Jawa Timur tidak memiliki empati pada korban sehingga menyalahkan supporter. Kapolri harus copot beliau," tegas Bambang.

"ISESS juga menuntut Kapolri untuk mengusut tuntas penanggung jawab penyelenggaraan pertandingan sehingga terjadi tragedi besar ini," tandasnya.

Untuk diketahui, sebanyak 127 orang tewas dalam insiden kerusuhan supporter yang terjadi dalam laga derbi Jawa Timur antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT