ADVERTISEMENT

Sambo Hanya Buih di Lautan, Allah Lah Sebaik-baik Pembuat Skenario

Sabtu, 1 Oktober 2022 06:08 WIB

Share
Ferdy Sambo (Foto: dok Poskota)
Ferdy Sambo (Foto: dok Poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ada ungkapan, gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga. Pepatah biasa sebenarnya. Namun kini dirasakan oleh korps baju coklat. Gegara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi menghabisi nyawa Brigadir Novriansyah Joshua Hutabarat alias Brigadir J, Kepolisian RI tercoreng, intinya sih begitu.

Sudah jadi  rahasia umum, sudah tak terhitung banyaknya oknum-oknum Bhayangkara tersandung hukum. Namun imbasnya tak sebesar apa yang dilakukan Sambo dan istrinya.

Akibat ulah keduanya, satu Indonesia teriak. Bahkan kasus pembunuhan berencana ini jadi pusat perhatian dunia. Seorang jenderal bintang dua, bahkan beberapa praktisi hukum menjulukinya psikopat, Sambo menjadi seorang pembunuh berdarah dingin.

 

Bukan main-main, Sambo seorang Kadiv Propam. Polisinya polisi. Jauh sebelum kejadian, Sambo terbilang sebagai perwira berprestasi. Karirnya terhitung cepat. Di usia yang lain masih berpangkat Kombes, ia sudah jenderal. Bahkan senioranya Krisna Murti pun disalip jabatannya.

Nasi sudah menjadi bubur. Watak yang tak mencerminkan sebagai polisi dengan pangkat bintang di pundak, membuatnya rapuh dalam sekejap. 

Berbagai spekulasi menyebutkan bahwa meski Sambo menjadi pesakitan, powernya belum tentu hilang. Menko Polhukam Mahfud MD pun dibuat geleng-geleng kepala. Dia menyebut Sambo polisi bintang lima. Pangkat Kapolri pun kalah. Karena semua atasannya masih tunduk dan patuh.

 

Secara tersirat, Kapolri segendang seirama dengan Mahfud MD terkait Sambo. Kendati begitu, Kapolri tak mau lembaga kepolisian hancur. Ketika diminta untuk memilih teman atau institusi, dia menegaskan akan menyelamatkan kapal Bhayangkara.

Nyaris tiga bulan kasus pembunuhan berencana ini bergulir. Namun terkesan diulur-ulur. Spekulasi berkembang. Seperti ada tarik menarik kepentingan antara para penyidik di Timsus Kapolri yang menangani kasus ini dalam membuat keputusan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT