JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Polisi mengamankan satu orang mahasiswa dalam aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat pada Jum'at (30/9/2022).
Informasi mengenai adanya satu orang mahasiswa yang diamankan dibenarkan oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Komarudin.
Menurut Komarudin, mahasiswa tersebut diamankan pihaknya lantaran menggunakan atribut mahasiswa lain yang bukan merupakan institusinya
"Benar, ada yang diamankan satu orang karena menggunakan jaket almamater lain. Dia diamankan oleh kelompok mahasiswa itu sendiri karena mereka merasa dia bukan kawannya," ujar Komarudin kepada wartawan di Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
Mahasiswa yang diamankan tersebut, lanjut dia, kini tengah diperiksa oleh polisi guna mengetahui motif dan alasannya mengggunakan atribut dari institusi lain.
"Saat ini yang bersangkutan tengah diperiksa untuk mengetahui maksud dari menggunakan jaket almamater milik orang lain," kata dia.
Selain itu, perwira menengah Polri tersebut juga mengatakan, dalam aksi demonstrasi hari ini memang sempat diwarnai kericuhan yang mengakibatkan jatuhnya korban.
"Pada unjuk rasa kali ini ada satu anggota kepolisian yang terluka pada saat menutup jalan dan mencoba menengahi," ungkap dia.
"Untuk yang mahasiswa, siapa pun, jika memang ada yang merasa menjadi korban dari karena tindakan keras aparat, silakan melapor. Kami terbuka dan kami akan selidiki siapa pelakunya," sambungnya.
Mantan Kapolres Metro Tangerang Kota itu juga mengimbau, agar ke depannya kegiatan demonstrasi dapat dilakukan dengan tertib tanpa harus ada provokasi di sana sini.
Sebab, ucap dia, segala hal yang dilakukan saat aksi demonstrasi dapat berdampak pada terganggunya ketertiban dan keamanan masyarakat lain yang beraktivitas di sekitar Kawasan Patung Kuda.
"Sekali lagi kami imbau, silakan jika ingin menyampaikan aspirasi itu sudah diatur dalam Undang-Undang (UU). Tapi tolong perhatikan hak-hal setiap orang lain yang juga beraktivitas. Kalau ingin sampaikan aspirasi jangan menyusahkan orang lain," imbuh Komarudin.
"Karena, kalau semua dilakukan dengan baik, dengan tertib maka tidak akan ada gesekan seperti yang terjadi tadi," pungkas perwira polisi berpangkat melati tiga itu.
Sebelumnya diberitakan, aksi demonstrasi yang digelar Aliansi Badan Eksekutif Mahahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat diwarnai kericuhan.
Pengamatan Poskota.co.id di lokasi pada Jum'at (30/9/2022) pukul 17.35 WIB, nampak sejumlah mahasiswa terlibat aksi saling dorong dengan aparat Kepolisian yang berjaga.
Diketahui, mahasiswa tersebut geram akan tindakan polisi yang memagari pergerakan mereka untuk dapat menyampaikan aspirasi diarea Jalan Medan Merdeka Barat.
"5 langkah Revolusi, ayo mundur kawan-kawan," ujar sang orator di atas mobil komando.
"Adik-adik tahan, kami mohon tahan. Kita tak ingin ada kericuhan. Kami mohon tetap di tempat, lakukan kegiatan penyampaian pendapat dengan tertib," sahut polisi melalui pengeras suara yang ada di atas mobil pengurai massa (Raisa).