JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa baru-baru ini menunkan syarat minimal tinggi calon taruna Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Hal ini ditanggapi oleh akademisi Cross Culture Institute Ali Syarief. Ia menangkap adanya kekhawatiran mengenai masalah kekurangan gizi.
Diketahui sebelumnya, syarat untuk menjadi calon taruna TNI untuk laki-laki minimal memiliki tinggi badan 163 cm, sementara untuk perempuan minimal 157 cm.
Namun, perarutan syarat minimal tinggi calon taruna TNI itu kini berubah. Saat ini calon taruna TNI untuk laki-laki minimal 160 cm, sementara untuk perempuan 155 cm.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa merevisi aturan Panglima TNI Nomor 31 Tahun 2020 untuk mengakomodasi remaja Indonesia yang ingin bergabung dengan TNI.
“Perubahan itu sebetulnya lebih mengakomodasi,” kata Panglima TNI Andika Perkasa, dikutip pada unggahan akun sosial media Instagram tni_update, Rabu (28/9/2022).
Lantas Ali Syarief menyoroti ada isyarat kekhawatiran mulai kekurangan gizi dari TNI sehingga syarat tinggi badan akhirnya diturunkan.
“Isyarat khawatir mulai kekurangan gizi, persyaratan tinggi badannya diturunkan.,” ujar Ali melalui akun Twitter-nya @alisyarief pada Selasa (27/9/2022).
Lantas dosen yang juga seorang jurnalis itu menyindir Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa atas revisi aturan penerimaan calon taruna TNI.
Ia menyinggung TNI kini bersaing dengan Banser jika syarat minimal tinggi tersebut diturunkan. Banser merupakan singkatan dari Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (NU), sebuah badan otonom NU yang berasal dari Gerakan Pemuda Ansor.
“Luarbiasa biasa Panglima kita ini. Bersaing dengan Banser dong?,” ujar Ali Syarief. (*)