Diduga Terima Amplop Tebal, Hingga Kini Lembaga Negara Masih Bersikeras Putri Candrawathi Diperkosa Joshua

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus pelecehan seksual dan perkosaan masih menjadi motif andalan bagi tersangka kasus pembunuhan terhadap Brigadir Novriansyah Joshua Hutabarat. 

Ironisnya, sejumlah lembaga negara ikut menguatkan pernyataan yang dilontarkan Putri Candrawathi tersebut melalui laporannya.

Pengacara Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan lembaga-lembaga negara itu mau mengikuti skenario yang dibuat istri Sambo itu karena telah menerima amplop dan "Doa".

"Putri ini tak ada buktinya, tak ada visum et repertum, tak ada visum et repertum Psychiatricum  dan sebagainya, tak ada CCTV-nya, tapi semua lembaga negara ini diduga telah terima amplop atau "Doa"," kata Kamaruddin melalui video yang beredar di media sosial TikTok dan diunggah oleh akun @amoarruan1281 dan dilihat Poskota.co.id pada Rabu (28/9/2022).

Dengan adanya amplop dan "Doa" itu, ujar Kamaruddin, semua lembaga itu bersikeras bahwa Putri Candrawathi itu diperkosa.

Setelah kasus perkosaan di Duren Tiga diSP3 atau dihentikan penyidikannya, lanjut Kamaruddin, pindah ke Magelang. 

"Kalau di Duren Tiga, pindah ke Duren empat, duren lima, masih masuk akal. Salah hitung duriannya nah gitu," ucapnya.

Tapi, lanjut Kamaruddin, kalau diperkosa antarkota, antar provinsi itu keterlaluan. 

"Kemudian mereka bilang, oh yang benar tanggal 4 Juli di Magelang. Tanggal 4 kita bongkar percakapan Putri dengan adik alamrhum Joshua bahwa dia (Putri) memuja-muja Joshua, difoto sedang menyetrika, kemudian foto itu dikasih  caption multitalenta, luwes dan sebagainya mau dikasih gaji berapa? Kemudian pindah ke tanggal 7 Juli," papar Kamaruddin.

Pada tanggal 7 Juli 2022 itu, sambung Kamaruddin, dipatahkan lagi alibi itu. Karena pada tanggal 7, masih ada pembicaraan empat mata antara Putri sama Joshua sampai seperempat jam.