ADVERTISEMENT

BUMD DKI Targetkan Hasil Olahan Air Limbah Dikembalikan ke Badan Air

Minggu, 25 September 2022 11:22 WIB

Share
Dirut Perumda Paljaya Aris Supriyanto .(Ist)
Dirut Perumda Paljaya Aris Supriyanto .(Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Jadikan bahan baku lebih guna penyediaan kebutuhan air bagi warga Jakarta, BUMD Paljaya menargetkan agar hasil olahan air limbah yang selama ini hanya dikembalikan ke badan air.

Hal ini sebagai dukungan terhadap pengelolaan air yang berkelanjutan di DKI Jakarta dan terciptanya circular economy dalam pengelolaan air limbah. 

Dirut Perumda Paljaya Aris Supriyanto mengatakan, pihaknya menyadari bahwa untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan kolaborasi aktif bukan hanya dari unsur pemerintah dan BUMD, tetapi juga dengan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat sebagai factor kunci.

"Bahwa setiap insan sebagai penghasil air limba harus sadar bahwa dia memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa air limbah yang dihasilkannya sudah diolah sebelum dibuang ke lingkungan," ujar Aris saat acara memperingati hari jadinya Paljaya yang ke-31 di Krukut, Karet, Semanggi, Jakarta Selatan, Minggu (25/9/2022).

Dikatakan Aris, tersedianya layanan pengolahan tersebutlah yang nantinya menjadi tanggungjawab Pemerintah DKI Jakarta dengan support penuh dari Paljaya.

Pemeringah DKI memiliki 2 Instalasi Pengolaan Limbah Terpadu (IPLT) yang berlokasi di Pulo Gebang dan Duri Kosambi yang dioperasikan oleh Paljaya dengan kapasitas total 1.800 m3/hari.

Maka dari itu, untuk sistem setempat Paljaya melaksanakan Program Revitalisasi Tangki Septik dengan tujuan bahwa untuk area-area yang belum dijangkau jaringan perpipaan air limbah masyarakat sudah menggunakan tangki septik yang aman.

Adapun sistem pengelolaan secara terpusat dimana air limbah yang dihasilkan langsung dialirkan melalui jaringan perpipaan air limbah dan diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). 

Saat ini Paljaya dengan IPAL Setiabudi dan IPAL Krukut melayani zona 0 (salah 1 zona dari total 15 zona pengelolaan air limbah di DKI Jakarta) dengan kapasitas total sekitar 30.000 m3/hari yang saat ini melayani sekitar 2.699.205 People Equivalent (PE) dan akan terus bertambah seiring perluasan jaringan perpipaan. 

"Jika tempat tinggal kita tempat kerja kita sudah dilalui jaringan perpipaan air limbah, kita dapat menyambungkan dan membuang air limbah kita baik air limbah kakus maupun air limbah non kakus yang berasal dari cucian, dapur, dsb ke jaringan perpipaan tersebut untuk dialirkan ke IPAL tanpa perlu bergantung pada tangki septik lagi dan tidak memerlukan penyedotan air limbah lagi," tuturnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT