JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menerangkan, pemilihan Pj Gubernur pengganti Anies Baswedan ini ditunjuk di detik-detik ketika peralihan jabatan.
"Pj itu cuma presiden sama tuhan aja yang tahu sama mendagri, siapa? seperti nunjuk menteri lah H-1, H-2. Jadi nanti H-1, H-2 sebelum 17 Oktober baru tau, sampai dilantik baru publik tau, sebelum dilantik yang tau cuma terbatas," ujar Riza di Jakarta, dikutip Jumat 23 September 2022.
Ariza yang juga Ketua DPD Gerindra ini mengatakan, bahwa nantinya sosok pengganti Anies masih minim program kerja seperti gubernur definitif. Pasalnya sosok tersebut tidak menebarkan janji kampanye pada masyarakat.
"Nah ketika ditunjuk dia belum siap, belum siap apa program yang akan dibangun selama 2-3 tahun ke depan untuk Jakarta umpamanya, atau daerah lain-lain," tuturnya.
Ariza mengungkapkan, bahwa jabatan Pj Gubernur cukup lama, mengemban tugas lebih dari dua tahun sampai dengan tahun 2025. Sebab pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada akhir tahun 2024.
"Menunjuk Pj gubernur sampai dengan nanti pelantikan gubernur yang baru diperkirakan karena pilkadanya 27 November bisa bisa itu paling cepet Januari atau Februari 2025," bebernya.
Di masa tersebut tidak ada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), maka dari itu, dikatakan Ariza, Pemerintah DKI sekarang ini diminta oleh Kemendagri untuk menyusun rencana pembangunan daerah sampai 2026.
"Tapi itukan masih ide semangat pemimpin yang sekarang. Siapapun yang ditunjuk menjadi Pj tentu ingin punya visi sendiri misi sendiri program sendiri dan sebagainya," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tengah bekerja mencari sosok yang mempuni dan memenuhi kriteria sebagai calon Penjabat (Pj) Gubernur pengganti Anies Baswedan yang lengser 16 Oktober 2022 mendatang.
Sejauh ini sudah ada tiga nama Pj Gubernur usulan DPRD DKI yang telah diserahkan Kemendagri yakni Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Marullah Matali, Kepala Sekretariat Presiden (KSP) Heru Budi Hartono, dan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Polpum) Kemendagri Bahtiar.
Nantinya akan ada enam nama Pj Gubernur yang diberikan kepada Presiden Jokowi untuk dipilih satu nama untuk meneruskan jabatan Anies. (aldi)