ADVERTISEMENT

Bandara Baru Sepi, Pandemi jadi Alibi

Selasa, 20 September 2022 06:01 WIB

Share
Bandara Ngloram, Blora, Jawa Tengah. (Foto: Majalah Bandara).
Bandara Ngloram, Blora, Jawa Tengah. (Foto: Majalah Bandara).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh : Sutarta, Wartawan Poskota

PEMBANGUNAN infrastruktur jadi salah satu prioritas yang terus digencarkan oleh Pemerintahan Joko Widodo. Salah satunya membangun bandara baru, dengan tujuan mempermudah mobilitas barang dan orang, sehingga dapat meningkatkan perekonomian.

Namun sayang tak semua bandara yang telah selesai dibangun, berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Ada empat bandara baru sepi kondisinya.

Keempatnya yaitu Bandara Ngloram, Blora yang dibangun dengan biaya Rp80  miliar, Bandara JB Soedirman, Purbalingga yang menghabiskan biaya Rp350 miliar, Bandara Wiriadinata, Tasikmalaya yang dibangun dengan biaya Rp30 miliar dan terakhir Bandara Kertajati yang pembangunannya menelan biaya Rp2,6 triliun.

Namun juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati membantahnya. Menurutnya sepinya bandara-bandara tersebut karena terimbas pandemi Covid-19. Sebelumnya sudah ada penerbangan, namun karena terdampak pandemi sehingga maskapai penerbangan mengurangi armada dan rute-rutenya.

Sedangkan untuk Bandara Kertajati saat ini masih digunakan untuk kargo, dan nantinya akan digunakan untuk pemberangkatan jemaah haji dan umroh.

Memang alasan dampak dari pandemi Covid-19 tidak salah, bahkan Bandara Soekarno Hatta juga ikut terimbas. Namun seiring dengan melandainya kasus Covid-19, saat ini sudah mulai normal.

Kemudian yang menjadi pertanyaan, kenapa bandara-bandara baru tersebut masih tetap sepi?  Tentu ini tidak hanya faktor pandemi, tapi ada yang lain. Kenapa pihak maskapai tidak kembali mengoperasikan armadanya?

Sebuah maskapai penerbangan, akan memperhitungkan untung dan rugi dalam mengoperasikan armadanya. Hal ini terkait dengan jumlah penumpang, atau ramai tidaknya penumpang dalam rute tersebut. Sehingga tak menutup kemungkinan tidak beroperasinya karena sepinya penumpang.

Hal lain adalah terkait pembangunan sebuah bandara. Pemerintah tentunya telah merencanakan dengan matang. Termasuk mempertimbangkan prospek jangka panjangnya, sehingga keberadaannya bisa menunjang aktivitas masyarakat dan meningkatkan perekonomian.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT