ADVERTISEMENT

Simak! Hasil Survei, Suara Puan Maharani Makin Merosot, Kalah Saing dengan Ganjar dan Anies

Kamis, 15 September 2022 15:14 WIB

Share
Kolase foto Puan Maharani, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. (foto: dari berbagai sumber)
Kolase foto Puan Maharani, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. (foto: dari berbagai sumber)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Hasil temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut Puan Maharani belum kompetitif untuk maju sebagai calon presiden. 

Hasil survei yang disampaikan pendiri SMRC, Prof. Saiful Mujani, tersebut menunjukkan bahwa dalam periode Maret 2021 sampai Agustus 2022 dengan format semi terbuka, pergerakan suara Puan tidak signifikan, dari 0,5 persen menjadi 1 persen.

Sementara Ganjar Pranowo bergerak dari 8,8 persen menjadi 25,5 persen, Prabowo dari 20 persen menjadi 16,7 persen, dan Anies Baswedan dari 11,2 persen menjadi 14,4 persen.

Saiful menyatakan bahwa PDIP adalah partai terbesar dan kalau tidak ada kesalahan kebijakan dan langkah-langkah politik yang keliru, kemungkinan PDIP akan kembali menjadi partai nomor satu di 2024. Dalam posisi seperti itu, akan sangat bagus, seperti sekarang, presidennya juga didukung oleh PDIP. 

"Calon PDIP harusnya jadi. PDIP harus memilih orang dengan ekstra hati-hati. Dan ini, yang mungkin membuat sampai sekarang PDIP belum memutuskan. Mereka membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memutuskan. Karena diharapkan calonnya adalah jadi. Dan logisnya partai apa pun dalam kontestasi menang," demikian dikatakan Saiful dalam pemaparan SMRC bertajuk 'Siapa Calon Presiden PDIP 2024?' yang ditayangkan melalui program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’, Kamis, 15 September 2022. 

Saiful menjelaskan, bahwa Puan digadang-gadang untuk jadi calon, itu sangat logis karena beliau adalah pimpinan partai. Barangkali dia adalah orang kedua terpenting di PDIP setelah Megawati. Karena itu logis jika ada harapan dari elit atau dari Megawati sendiri agar Puan menjadi calon. Hanya saja, lanjut Saiful, harus dihitung kembali apakah Puan akan menang atau tidak. Bisa menang atau tidak bisa diperkirakan dari sekarang kemungkinannya. 

Menurut Saiful, kalau kondisinya seperti sekarang, berat bagi PDIP untuk mencalonkan Puan. Karena kalau Puan misalnya bersaing dengan Prabowo dan Anies, data survei menunjukkan Puan tidak kompetitif. 

“Persaingan itu (Puan melawan Prabowo atau Anies) tidak fair karena gapnya terlalu jauh. Kalau Puan harus maju dan PDIP memiliki target untuk menang, maka tantangannya akan sangat berat,” kata Saiful. 

Dalam simulasi tiga nama, survei SMRC Desember 2021 sampai Agustus 2022 menunjukkan pergerakan suara Puan dari 10,1 persen menjadi 7,8 persen. Sementara Prabowo Subianto dari 40 persen menjadi 40,2 persen, dan Anies dari 28,1 persen menjadi 27,5 persen. 

“Kalau Ibu Puan dipaksakan (untuk maju) dengan kondisi seperti ini, harapan PDIP untuk memiliki presiden lagi menjadi susah,” kata Saiful.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT