Miris, Kuli Panggul Pelabuhan Sunda Kelapa Diupah Sangat Rendah, Rp8000 Per Ton, Kadang Pulang Tangan Hampa 

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kuli panggul Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara. mengeluhkan upah harian yang sangat rendah, sehingga berdampak untuk pemenuhan biaya hidup sehari-hari yang kian berat. Miris sekali kalau lihat angkanya.

Seorang kuli panggul yang ditemui Poskota di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara,  mengeluh, karena diupah sangat rendah. Itu perhitungannya per ton barang yang diangkutnya.

Sirin (53) selaku kuli panggul di Pelabuhan Sunda Kelapa menjelaskan sistem borongan yang saat ini ada upah yang diberikan Rp8000 per ton. 

“Kalo sekarang kan sistem borong nih mas, jadi upahnya mendapatkan Rp8000,- per ton seharinya, jadi sangat kurang dengan penghasilan segitu untuk kehidupan sehari-hari mas,” ucapnya saat ditemui, Rabu(14/9/2022).

Ia menambahkan pendapatan terkadang dapat namun juga bisa tidak dalam sehari. Jadi tidak menentu untuk mendapatkan bongkaran barang tersebut dan upah yang dihasilkan.

“Ya terus terang saja, dalam sehari penghasilan hanya paling bersih Rp80 ribu, terkadang dapat Rp50 ribu tergantung barang yang di bongkarnya dalam sehari,” jelasnya.

Pria yang sudah memiliki 3 orang anak, menjelaskan hampir rata-rata buruh pelabuhan tersebut banyak mengeluh terkait upah yang minim dalam satu hari. Barang yang diangkut pun juga sangat banyak jenis logistiknya. 

“Barang yang sering dimuat itu bahan pupuk, bahan sembako, kadang kalo ada proyek semen, ya semen. Biasanya mengangkut kurang lebih sekita 100ton barang dengan terdiri dari 5-10 orang,” jelasnya.

Pria tengah paruh baya itu sedih saat dirinya dalam satu hari, dari pagi hingga malam hanya cuman dapat upah 100ribu.

Selain Sirin, terdapat buruh kuli panggul yang mengeluhkan hal yang sama. Jerik Purba (38) buruh kuli panggul menjelaskan dalam sehari paling banyak penghasilan kurang lebih 100ribu, tergantung barang yang dimuatnya.