Ungkap Pembangkangan Abu-abu, Mantan Tim Mawar Kopassus Sebut Effendy Simbolon Tak Hanya Melukai TNI, Tapi juga Rakyat

Selasa 13 Sep 2022, 20:04 WIB
Politisi DPR RI Effendy Simbolon.(Sumber Foto: Batamxinwen.com)

Politisi DPR RI Effendy Simbolon.(Sumber Foto: Batamxinwen.com)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pernyataan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan, terus menimbulkan  polemik. 

Kali ini, mantan anggota Tim Mawar, yang merupakan tim khusus dari Kopassus yang menilai pernyataan sang politisi merupakan titipan.

Fauka Noor Farid, mantan anggota Tim Mawar sekaligus praktisi intelejen menilai ada maksud tersembunyi dari pernyataan Effendi Simbolon tersebut. 

"Saya pikir ada maksud lain, pernyataannya seperti mewakili kelompok  tertentu yang ingin menjabat di TNI. Jadi bukan persoalan etis saja," kata Fauka di Jakarta Timur, Selasa (13/9/2022).


 Menurutnya, kuat dugaan apa yang disampaikan Effendi Simbolon dinilai mendorong sosok tertentu yang memiliki kedekatan personal agar bisa menjabat posisi penting setingkat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). 

Dari dugaan yang muncul, Fauka pun menyoroti poin pembangkangan di tubuh TNI yang disampaikan Simbolon. Karena menurutnya, selama ini TNI tetap solid dan mampu menyelesaikan seluruh tugas diberikan pemerintah. 

"Sebenarnya pembangkangan dimaksud beliau itu abu-abu, tidak jelas. Soal pelanggaran prajurit itu terus diproses secara hukum militer. Saya kira TNI tegas dengan pelanggaran," ujarnya. 

Fauka mencontohkan garis komando di mana seorang prajurit tidak bisa bergerak tanpa seizin pimpinan, serta Sapta Marga dan sumpah prajurit yang mengatur agar mereka patuh pada pimpinan. 

Mantan perwira tinggi Badan Intelejen Strategis (BAIS) itu juga menilai pernyataan Simbolon tidak etis dan benar-benar melukai hati prajurit dan warga. Hal itu tidak pantas dilontarkan oleh anggota Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, serta intelejen. 

"Kalau ada yang menghina dan menyakiti TNI sama saja menyakiti rakyat. Hal itu juga yang diajarkan senior-senior saya dan guru saya Habib Luthfi bin Ali Bin Yahya, tentang nilai kebangsaan dan cinta NKRI," tuturnya. 

Sebelumnya diketahui, rapat dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa beberapa waktu lalu, Simbolon menyebut dia memiliki temuan kasus disharmoni, ketidakpatuhan di tubuh TNI. 

Berita Terkait

News Update