JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sekitar 2.000 orang yang menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, memilih bertahan sambil menunggu Kepolisian membuka barikade jalanan menuju Istana Negara.
Pengamatan Poskota.co.id di lokasi pada pukul 19.10 WIB, nampak sejumlah massa aksi yang berasal dari elemen mahasiswa dan buruh menyalakan suar yang membuat situasi di lokasi terang memerah.
Selain itu, mereka juga menyanyikan lagu wajib nasional dari mulai Maju Tak Gentar, Halo-Halo Bandung, Garuda Pancasila dan lainnya sambil melempar sejumlah botol bekas air mineral kepada aparat yang berjaga.
"Kalau gak dibuka kita mau nginep di sini," ujar salah seorang dari mereka.
Sementara di sisi lain, polisi masih terus melantukan asmaul husna guna menyejukkan hati para demonstran yang kian memanas.
"Ayok adik-adik mahasiswa, kami dari Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Metro Jaya akan mengawal kalian pulang dengan melantukan asmaul husna," kata polisi tersebut, Selasa (13/9/2022).
"Kami akan kawal adik-adik pulang hingga ke rumah. Kami mohon untuk dapat membubarkan diri karena ruas jalan ini akan segera dibuka, agar masyarakat lainnya tidak terganggu aktivitasnya," sambung polisi lagi.
Untuk diketahui, pemerintah secara resmi menaikkan harga BBM bersubsidi pada Sabtu (3/9/2022) siang. Kenaikkan harga BBM tersebut berlaku satu jam dari pengumuman.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Hari ini tanggal 3 September Tahun 2022 pukul 13.30 pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM subsidi," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (3/9/2022).
Ia pun merinci penyesuaian harga BBM tersebut, antara lain:
Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.