Waduh! di Kabupaten Pandeglang 9.669 Warga Miskin Tak Dapat BLT BBM

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 9.669 dari 131.431 warga miskin di Kabupaten Pandeglang, tidak mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM (Bahan Bakar Minyak), lantaran karena tidak terkaper oleh BLT BBM, baik bersumber dari APBN, APBD Provinsi Banten dan APBD Kabupaten Pandeglang.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang, Nuriah mengungkapkan, jumlah penerima BLT BBM yang disalurkan Kementerian Sosial melalui Kantor POS sebanyak 86.886 orang.

Sementara lanjut dia, jumlah orang miskin di Kabupaten Pandeglang berdasarkan data tahun 2021 sebanyak 131.431 orang. Berarti masih ada ribuan orang miskin tidak tercover oleh BLT BBM tersebut.

"Dari data diterima Dinas Sosial, bahwa, dari 131.431 orang miskin itu yang sudah terkaper BLT BBM APBN yang disalurkan Kemensos melalui Kantor Pos Pandeglang sebanyak 86886 orang. Kemudian oleh PKH 23.936 orang dan dari APBD Provinsi Banten dengan sasaran berbeda sebanyak 7.940 orang," ungkapnya, Senin (12/9/2022)

Sedangkan kata Nuriah, dari APBD Pandeglang melalui pemberdayaan ekonomi 1.000 orang dan 2.000 paket sembako. Total yang sudah tercover sebanyak 121.762 orang, dan sisanya sebanyak 9.669 orang warga miskin yang belum tercover BLT tersebut.

"Kita juga minta bantuan Provinsi Banten mengkaper sisanya. Masak sih kita hanya dapat kuota 7.940 KPM dari 75.613 BLT BBM disalurkan oleh provinsi ke kabupaten dan kota di Banten," katanya.

Nuriah juga menjelaskan, kesulitan Pemkab Pandeglang saat ini tidak dapat mengkaper BLT BBM. Karena kuota pusat 86.886, PKH 23.936, kuota provinsi 9.740, dan kemampuan daerah dengan kondisi keterbatasan APBD 3.000 KPM. 

"Sementara Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pandeglang sangat minim. Sehingga masih banyak masyarakat miskin yang belum tercover," jelasnya.

Kadinsos berharap besar kepada Pemprov Banten, agar dapat mengkaper BLT BBM untuk 9.669 orang miskin di Pandeglang. Sebab PAD Pandeglang sangat minim.

"Pandeglang hanya dapat 9.740 sedangkan Kabupaten Serang kuotanya mencapai 15.000 orang. Ya harapannya PAD yang minim bantuannya lebih banyak agar bisa terkaper semuanya," harapnya. (Samsul Fatoni).