ADVERTISEMENT

Kepulauan Mentawai Dua Kali Diguncang Gempa Bumi Berkekuatan M6,1, Dirasakan Kuat Selama 10 Detik di Kota Padang

Minggu, 11 September 2022 11:31 WIB

Share
Warga Kepulauan Mentawai berhamburan keluar rumah saat terjadi gempa bumi. (Foto: BNPB)
Warga Kepulauan Mentawai berhamburan keluar rumah saat terjadi gempa bumi. (Foto: BNPB)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID  - Minggu pagi, Kepulauan Mentawai dua kali diguncang gempa bumi yang masing-masing berkekuatan magnitudo (M) 6,1.

Gempa pertama ini hasil rekaman data oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi itu berada di 1.18 LS dan 98.53 BT pada kedalaman 10 kilometer (km).

Kemudian gempa kedua, selang 14 menit kemudian atau tepatnya pada pukul 06.24 WIB terjadi gempa bumi susulan berkekuatan M 5.4 yang berpusat di 1.25 LS dan 98.49 BT pada kedalaman 11 km. BMKG menyatakan gempabumi itu tidak berpotensi tsunami.

Sementara itu menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai dan BPBD Provinsi Sumatera Barat, gempa bumi itu dirasakan kuat selama kurang lebih 5 detik di Tuapejat dan dirasakan kuat selama 10 detik di Kota Padang.

Guncangan gempabumi tersebut memicu kepanikan warga sehingga berhamburan keluar rumah. Beberapa warga di Kabupaten Kepulauan Mentawai saat ini telah melakukan evakuasi mandiri ke lokasi pengungsian.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai Novriadi, warga di tujuh dusun di Desa Simalegi dan warga di tiga dusun di Desa Simatalu, Kecamatan Siberut Barat kembali mengungsi ke perbukitan yang lebih tinggi. Hal itu dilakukan sama seperti setelah terjadi gempabumi M 6.4 pada Senin (29/8) lalu

"Kondisi dan jumlah warga yang mengungsi sama seperti kejadian gempabumi M 6.4 pada tanggal 28 Agustus 2022 kemarin,” jelas Novriadi.

Novriadi juga melaporkan ada kurang lebih 200 orang warga Desa Sikabaluan di Kecamatan Siberut Utara yang turut mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi dan aman. 

Lebih lanjut, terkait korban dan kerusakan, Novriadi mengatakan ada seorang warga Desa Betaet yang mengalami luka di bagian kepala setelah tertimpa kayu yang berada di rumahnya. Beruntung keduanya segera mendapatkan pertolongan dari pihak Puskesmas setempat.

Selain korban luka, Novriadi juga merinci keruskaan ringan di gedung SMP Negeri Sagulubbek dan Puskesmas Betaet di Kecamatan Siberut Barat Daya. Kerusakan itu berupa dinding yang retak dan keramik dinding tekelupas. (johara)
 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT