ADVERTISEMENT

Momentum 'Amplop Kiai', Suharso Monoarfa Terpental, PPP Cari Selamat di Pileg 2024 dengan Gabung Nasdem dan PKS Usung Anies Baswedan

Sabtu, 10 September 2022 16:37 WIB

Share
Suharso Monoarfa dan Anies Baswedan.(ist)
Suharso Monoarfa dan Anies Baswedan.(ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pertama, PPP saat ini berada di posisi kritis ambang batas parlemen. PPP memiliki 19 kursi DPR dengan jumlah suara 6.323.147. 

"Kalau berdasarkan perolehan kursi DPR tentu saja PPP tidak lolos ambang batas parlemen yang hanya mengantongi 3,3 persen. Ambang batas parlemen PPP diselamatkan oleh jumlah suara di Pileg 2019 sebesar 4,52 persen. Sementara ambang batas parlemen 4 persen," tambahnya.

Karena itu, sambung Tarmidizi, PPP perlu berbenah agar selamat di Pileg 2024. Salahsatu ikhtiar agar PPP selamat dari ambang batas parlemen butuh sosok yang bisa mendongkrak perolehan suara PPP di Pileg 2024. 

"Sosok yang dianggap dapat mendongkrak suara PPP dan punya chemistry yang sama dengan PPP adalah Anies Rasyid Baswedan. Harapannya, PPP akan mendapat efek ekor jas atau coattail effect dengan mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden," tambahnya.

Kedua, Paska 'konflik' internal PPP gara-gara Suharso Monoarfa bergabung di KIB dan 'Amplop Kyai', PPP dapat segera bangkit dan mensosialisasikan sebagai partai pendukung Anies Rasyid Baswedan. 

"Dengan langkah ini, simpati publik khususnya pemilih Islam tradisional akan berbondong-bondong kembali ke pangkuan PPP. Yang pada Pileg 2019 sempat beralih ke partai lain, baik yang berbasis massa Islam maupun partai nasionalis," terangnya.

Ketiga, Sosok Anies Rasyid Baswedan dianggap sebagai magnet suara bagi pemilih PPP yang sempat hengkang dari PPP karena sikap kontroversialnya di Pilpres 2019 dan pemilih Islam tradisional dari kalangan Nahdliyin akan kembali memilih PPP di Pileg 2024. 

"Setidaknya PPP akan kembali berjaya seperti Pileg tahun 2009 dengan memperoleh 58 kursi atau 8,15 persen," tandasnya.

 

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT