Kenaikan Harga Telur di Bekasi Disebabkan karena Ada Bansos BLT, Disperindag: Permintaan Pasar Banyak

Rabu 07 Sep 2022, 19:14 WIB
Pedagang telur. (foto: poskota/pandi)

Pedagang telur. (foto: poskota/pandi)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Harga telur di kota Bekasi masih bersifat fluktuatif, pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi, Teddy Hafni, menyebut harga telur kini mulai turun, namun jauh dari standar harga normal.

Ia pun memprediksi harga telur ayam perkilogram juga akan kembali naik seiring kenaikan BBM.

"Ya mungkin mungkin saja, tapi kita tidak berharap seperti itulah. Karena harganya soal pasokan sudah banyak, kemarin kebanyakan karena pasokan berkurang," ujar Teddy Hafni, Rabu 7 September 2022.

"Di saat bersamaan terjadinya bansos BLT oleh Kemensos tiga bula per triwulan waktunya berbarengan. Sehingga itu permintaan pasar banyak, sementara ketersediaannya tidak bertambah," sambungnya.

Ia pun mengungkapkan, adanya pemberian bantuan sosial berdampak harga telur menjadi naik.

"Mudah-mudahan sih kalo BLT nya sudah selesai bantuannya dari Kemensos mungkin berangsur-angsur harga sudah normal kembali," tutur Teddy.

Kendati demikian, ia menjelaskan belum normalnya harga telur ayam di kota Bekasi, saat ini masih terbilang aman.

Ia beralasan karena pasokan produsen masih tersedia.

Perkembangan harga telur perkilogramnya di sejumlah pasar diantaranya pada Minggu hingga Senin, 3-4 September di pasar baru per kilogram Rp 29 ribu. Pasar Wisma Asri Rp 30 ribu , Pasar Kranggan Rp 31 ribu.

"Kalo ketersediaan di Kota Bekasi cukup, karena Kota Bekasi kan konsumen bukan produsen. Intinya selama ini pasokan dari wilayah wilayah produsen masih tetap normal lah," pungkasnya. (ihsan) 

Berita Terkait
News Update