JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai melakukan pemeriksaan terhadap Gubernur Jakarta, Anies Rasyid Baswedan terkait dugaan korupsi penyelenggaraan balap mobil listrik atau Formula E yang pada beberapa waktu lalu.
Anies diperiksa hampir 11 jam lamanya. Namun, alih-alih menjelaskan terkait pemeriksaan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu malah menuturkan kisah masa lalunya saat menjadi Rektor Universitas Paramadina.
Namun yang lebih menarik, saat akan mengatakan kisahnya saat menjadi Rektor, Anies diberi mikrofon untuk berbicara lengkap dengan stand mic di hadapannya.
Tak seperti pejabat yang diperiksa pada umumnya, meski fasilitas tersebut disediakan oleh ajudan Anies. Tapi dalam momen itu, Anies terkesan diistimewakan oleh Firli Bahuri Cs.
Menurut Staf Humas KPK, bernama Tasya, hal tersebut dilakukan agar rekan-rekan media dapat mendengar apa yang dikatakan oleh Anies usai menjalani pemeriksaan.
"Biar semua kedengeran, kasian yang di belakang. Kan gak semua wartawan bisa dapat tempat di depan," kata dia.
Sebelumnya, berdasarkan pengamatan Poskota.co.id di Gedung KPK pada Rabu (7/9/2022) pukul 09.25 WIB, nampak Anies yang menggunakan Pakaian Dinas Lapangan (PDL) berwarna atasan putih dan biru navy untuk bawahannya, berjalan memasuki Gedung KPK dengan ditemani sejumlah ajudannya.
Selain itu, mantan Mendikbud itu juga nampak membawa map berwarna biru yang tak diketahui apa isinya.
Kepada awak media yang menunggunya, Anies hanya menebar senyum dengan melontarkan mengucap sepatah dua patah kata. Hal itu menandakan bahwa dirinya telah siap untuk menjalani pemeriksaan di markas komisi antirasuah.
"Saya masuk dulu ya," kata Anies singkat.
Untuk diketahui, KPK mengapresiasi sikap Gubernur Jakarta, Anies Rasyid Baswedan yang kooperatif dengan hadir memenuhi panggilan tim penyidik KPK terkait penyelenggaraan Formula E-Prix (Formula-E) Jakarta.