Di tahun 2022, kata Waspada, setidaknya ada 3 laporan kejahatan seksual terhadap anak yang dilalakukan oleh oknum guru ngaji.
"Kemarin itu kan yang pertama di Tenjolaya ya sebelum ramadhan pelakunya juga oknum guru ngaji korbannya juga banyak, kemarin juga ada yang lapor ke kpad tentang pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru ngaji juga, lalu di caringin juga ada yang lapor ke kami oleh oknum (guru ngaji) juga," paparnya.
Lebih lanjut, untuk mengantisipasi kejahatan seksual di tempat ibadah dan ruang pendidikan, KPAD Kabupaten Bogor memiliki program ramah anak.
"Bagaimana kita bisa mendapatkan guru-guru yang bertindak ramah terhadap anak yang memahami tentang etika moral apa yang semestinya dilakukan oleh seorang guru dan apa yang tidak boleh dilakukan," ujarnya.
Hal ini menjadi penting, kata Waspada, karena beberapa kasus kekerasan seksual terhadap anak terjadi di lingkungan tempat ibadah dan ruang pendidikan.
"Jadi KPAD punya kepentingan, untuk mensosialisakan ke masyarakat membangun, program-program pondok pesantren ramah anak, tempat ibadah ramah anak dan bagaimana di tempat pendidikan ramah anak," pungkasnya. (panca)