ADVERTISEMENT

Ya Allah Terjadi Lagi! Polisi Tembak Polisi di Lampung, Pelaku Dendam Aibnya Dibongkar Korban

Senin, 5 September 2022 16:24 WIB

Share
Ilustrasi Tembakan Pistol. (ist)
Ilustrasi Tembakan Pistol. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Insiden polisi tembak polisi hingga tewas terjadi kembali di wilayah hukum Polda Lampung pada Minggu 4 September 2022, malam kemarin.

Kabid Humas Polda Lampung, Komisaris Besar Zahwani Pandra Arsyad membenarkan, terkait insiden baku tembak antar anggota Polri yang terjadi di wilayahnya kemarin malam itu.

Dia mengatakan, bahwa pelaku penembakan berinisial RS ini merupakan anggota Polri berpangkat Aipda yang berdinas sebagai Kepala SPKT di Polsek Way Pangubuan Polres Lampung Tengah.

Sementara korbannya, yakni Aipda AK (41) yang merupakan anggota Polri dengan jabatan dinas sebagai Bhabinkantibmas Putra Lempuyang Polsek Way Pangubuan Polres Lampung Tengah.

"Informasi bahwasanya korban mempunyai hubungan yang tidak baik dengan pelaku (RS) di lingkungan kerjanya. Sebab, pelaku diduga dendam terhadap korban karena korban selalu membuka aib atau keburukan tersangka," kata Pandra dalam keterangannya, dikutip Senin 5 September 2022.

Pandra menuturkan, insiden tragis ini diketahui setelah salah seorang saksi yang tengah berada di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Minggu (4/9/2022) sekira pukul 21.45 WIB malam mendengar suara letusan di rumah Aipda AK.

"Selanjutnya saksi mendengar suara anak 'tolong-tolong' dari rumah saudara (AK), lalu saksi keluar rumah, melihat ada sepeda motor yang tidak saksi ketahui jenisnya dan berapa orang yang mengendarai ke arah jalan ke dalam atau arah barat," tuturnya.

"Sementara saksi lain bernama WS, ketika tengah sembahnyang mendengar suara letusan dan ada teriakan minta tolong dari kediaman ibu Etty (istri korban). Kondisi pada saat akan menolong korban saudara (AK) sudah pada posisi duduk di lantai bersandar di kursi," sambungnya.

Melihat hal tersebut, papar Pandra, kedua saksi itu pun langsung bergegas bersama istri korban membawa korban ke Rumah Sakit (RS) terdekat guna diberikan pertolongan medis.

"Namun nahas, sesampainya di RS Harapan Bunda korban sudah tidak dapat tertolong," paparnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Andi Adam Faturahman
Editor: Cahyono
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT