ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Akhir Pekan Menyesakkan

Senin, 5 September 2022 06:45 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

OBROLAN warteg. “BBM bikin nyesek” . BBM subsidi seperti Pertalite dan solar tidak naik, pemerintah yang nyesek karena menanggung subsidi yang kian menjadi hingga Rp 600 triliun. Ini dapat dikatakan nyesek yang pertama.

Nyesek yang kedua, subsidi BBM banyak dinikmati orang kaya hingga 80 persen. Yang mampu banyak menikmati, yang miskin sedikit menikmati subsidi. Ini memperlebar kesenjangan ekonomi.

BBM naik, rakyat yang nyesek. Seperti diketahui, Sabtu (3/9/2022) harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp10.000, solar subsidi dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter.

‘Seolah hadiah akhir pekan menyesakkan,” kata Yudi mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, Yudi dan mas Bro.

“BBM naik nyeseknya kemana-mana. Nggak cuma di sini, tapi di sini, di sini, dan juga di sini,” ujar Yudi sambil memegang dada, kepala dan mulutnya.

“Kok pegang mulut, apa hubungannya?” tanya Heri.

“Kalau harga BBM naik berdampak kepada kenaikan ongkos transportasi, biaya logistik dan harga pangan juga akan ikut naik. Kalau semuanya naik, bisa-bisa mulut ini protes, jika kenaikannya tidak wajar,” kata Yudi.

“Belum lagi kena omelan istri yang uring-uringan karena harga sembako menjadi mahal, sementara penghasilan tetap,” sindir Heri.

“Sudah tahu jawabnya, masih bertanya,” ujar Yudi sewot.

“Sabar bos,” ucap Heri yang dijawab Yudi,“Saya maunya sabar, tetapi naiknya harga yang tidak sabar,” kata Yudi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT