JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM), Ahmad Taufan Damanik mempertanyakan jumlah orang yang menembak Brigadir J hingga tewas beberapa waktu lalu.
Pasalnya, antara Irjen Ferdy Sambo dengan Bharada E terjadi perbedaan keterangan.
Taufan menerangkan, bahwa dari hasil pemeriksaan, Irjen Ferdy Sambo itu tidak mengaku secara gamblang kalau dia ikut terlibat dalam penembakan Brigadir J.
Namun, Bharada E mengatakan ada orang lain selain dirinya yang menembak Brigadir J.
Bharada E mengaku yang menembak adalah dirinya dan FS.
"Namun, sebaliknya FS mengatakan hanya Bharada E, dan FS hanya menyuruh menembak," ungkap Taufan, Minggu (4/9/2022).
Kemudian, Taufan menjelaskan maksud dari pernyataanya terkait tiga orang pelaku penembakan Brigadir J.
"Kaitan dengan tiga penembak, siapa yang penembak itu, pihak FS bilang itu cuma Bharada E. Tapi kalau kata Bharada E bukan cuma dia, maka bisa jadi saja ini tiga orang," terangnya.
Lebih lanjut, Taufan menjelaskan, dugaan tiga orang jumlah penembak ialah pertanyaan yang sebenarnya harus diajukan kepada penyidik untuk mengusut tuntas pelaku penembakan.
Sebab, terdapat perbedaan keterangan antara FS dan E.
Untuk itu, Taufan meminta penyidik perlu mencari bukti pendukung lainnya untuk membuat terang pelaku penembakan.
"Apa tidak mungkin misalnya penembaknya tiga orang? Poin utamanya adalah meminta penyidik mencari bukti-bukti pendukung yang kuat selain keterangan," tuturnya.
"Nah ini, jadi perlu dipastikan dengan bukti-bukti pendukung siapa saja yang menembak Joshua, apakah satu orang kah, 2 orang atau mungkin saja 3 orang," tandasnya. (rika)