Pertamina: Harga Jual Pertalite dan Solar Masih Lebih Murah Dibandingkan Harga Kompetitor dari Negara Lain

Minggu, 4 September 2022 12:30 WIB

Share
Saat harga BBM akan naik, masyarakat rela mengantri BBM Bersubsidi. (Poskota)
Saat harga BBM akan naik, masyarakat rela mengantri BBM Bersubsidi. (Poskota)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah melakukan pengalihan sebagian subsidi BBM menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang kurang mampu untuk memastikan agar penggunaan subsidi tepat sasaran, sehingga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang selama ini disubsidi mengalami penyesuaian.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati memastikan ketersediaan (stok) BBM Subsidi di seluruh SPBU dalam posisi aman pasca penyesuaian harga oleh pemerintah.

Nicke mengatakan, setelah penyesuaian harga baru ini, subsidi dari Pemerintah masih tetap ada, sehingga harga jual Pertalite dan Solar masih tetap di bawah harga keekonomian dan masih lebih murah dibandingkan harga kompetitor atau beberapa negara lain dengan spesifikasi sejenis.

“Dengan telah diterapkannya digitalisasi SPBU, penyesuaian harga dapat langsung dilakukan dari Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC), sehingga penyesuaian harga dapat dilakukan dalam waktu singkat sesuai keputusan pemerintah, mengingat BBM Subsidi merupakan penugasan yang harus dipertanggungjawabkan kepada negara,” ujar Nicke dalam keterangan resminya, Minggu, (4/9/2022).

Pemerintah melalui Kemneterian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi menyesuaikan harga Bahan bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar Subisidi.

Untuk harga yang baru, pemerintah membanderol harga Pertalite yang sebelumnya Rp7650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, Solar Subsidi yang sebelumnya Rp5.150 per liter naik menjadi Rp6.800 per liter. 

Untuk memastikan ketersediaan BBM, Nicke memantau ketersediaan BBM dengan meninjau langsung PIEDCC yang berada di Gedung Grha Pertamina pada Sabtu 3 September.

Pada kesempatanj itu, Nicke didampingi Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Mulyono dan Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, Dedi Sunardi, dan Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra. Angka yang dipantau merupakan jumlah ketersediaan secara realtime yang ada di lapangan.

"Kami memastikan ketersediaan stok BBM Subsidi di SPBU dalam kondisi aman dan kami terus melakukan pemantauan kondisi penyaluran BBM Subsidi di lapangan," kata Nicke.

Nicke menambahkan bahwa melalui PIEDCC, Pertamina juga dapat memastikan penjualan BBM mengikuti ketentuan dalam Perpres 191/2014, sehingga kendaraan tidak dapat melakukan pembelian secara berulang dengan volume yang tidak wajar.

Dari pantauan lewat PIEDCC, untuk ketersediaan stok BBM Subsidi jenis Pertalite berada di level 18 hari. Sedangkan jenis Solar dalam posisi 20 hari dan terus diproduksi. Pertamina juga memastikan seluruh kilang beroperasi secara penuh.

Nicke mengatakan, lewat pantauan PIEDCC, Pertamina dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam memastikan ketersediaan stok BBM hingga di SPBU. PIEDCC juga menyajikan data penyaluran energi secara realtime di seluruh rantai distribusi, mulai Kilang, Terminal BBM, hingga SPBU. (Wanto)

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar