JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebuah unggahan foto Presiden Joko Widodo keluar dari sebuah mobil hitam jenis Sport Utility Vehicle (SUV) beredar di media sosial Twitter.
Dengan jendela bagian samping pintu terbuka, terlihat Jokowi mengenakan kemeja putih. Dia terlihat melempar senyuman ke arah depannya. Tapi tidak fokus pada fotografer yang mengambil gambarnya.
Terlihat di bawah pintu penumpang belakang tulisan 'Esemka Rajawali'. Ini bukan foto baru. Melainkan foto 10 tahun lalu.
"10 tahun lalu, bapak baju putih ini marah ke gw (tanda panah) yang masih jadi produser (sebuah media) otomotif. Gw review mobil yang dibawanya sebagai mobil afkiran. Sambil angkat tangan menghindar, dia bilang,"Udah kamu jangan banyak tanya, diam saja," Sejak saat itu gw bisa kenali siapa bapak ini dan ambisi-ambisinya," demikian cuitan yang dibuat akun @ImamNugrohoHD seperti dilihat Poskota.Co.Id pada Jumat (2/9/2022).
Saat itu, lanjut @ImamNugrohoHD, dia menjadi produser program otomotif disalah satu media.
"Nah review kendaraan yang disebut mobil nasional. Chasisnya Mitsubishi Pikap L 300, Bodi dan Kabin Ford Everest, mesinnya KIA 1500cc. Gw bilang, "Pak ini beban karena ama mesin gak imbang. Pasti berat 1 ton lebih dan berbahaya," tambah @ImamNugrohoHD.
Lantaran terus bertanya, dia pun diminta Jokowi untuk menanyakan langsung pembuatnya.
"Gw disuruh nanya pembuatnya, namanya Sakiat. Sama gelagapan juga jawabannya. Cuma bilang, ban, kopling buatan sini. Gw penasaran, nanya lagi ke bapak itu,"Ini dimana produk nasionalnya, pak" Dia selalu menghindar tiap ditanya teknis mobil. Gw paham, wajar kalau gak ngerti," tambah @ImamNugrohoHD.
@ImamNugrohoHD mengaku sempat menanyakan seorang bapak berkumis. Bisa jadi dia menjelaskan wakil yang dimaksud itu Wakil Wali Kota Solo saat itu FX Hadi Rudyatmo.
"Terus gw nanya ke bapak kumis (wakil) yang bawa mobil ini dari Solo. Ini jalan lewat utara apa selatan? Pak Kumis menjawab, "Utara, mas, biar aman." Asumsi gw, klo lewat selatan pasti ini mobil gak bakal selamat. Sebab pasti nyelonong di tanjakan Puwokerto atau Gentong," tambahnya.
@ImamNugrohoHD mencuit kalau bisa dibilang, mobil ini bodong.
"Cuma dikasih plat dinas. Mobil ilegal yang ngaspal di jalan raya dan saat itu keliling ke kantor-kantor media buat promosi politik. Bapak baju putih itu emang saat itu media darling," jelasnya.
@ImamNugrohoHD juga bercerita saat dirinya masuk mobil satunya lagi.
"Innova, yang dipake bapak baju putih itu di dashboardnya banyak kaset-kaset lagu album rock. Tapi semua kaset-kaset itu keliatan masih baru dan licin. Jelas itu kaset baru. Temen gw jurnalis yang rocker ampe kagum, terkesima dan langsung jadi barisan pendukung setelahnya," ujarnya.
"karena gw udah sebel, akhirnya ke belakang (bagasi) Innova yg terbuka. Ada banyak buah anggur di sana. Gede-gede ada beberapa kardus.Katanya punya bapak baju putih. Gw ambil aja minta dan bagi2 ke temen-temen lain. Bapak itu ngeliatin anggurnya diambilin. Dia suka buah anggur ternyata," urainya.
@ImamNugrohoHD menjelaskan bahwa saat itu belom banyak yang reviewer otomotif seperti sekarang di Youtube.
"Kalau mereka dulu udah ada juga pasti akan sama penilaiannya. Tapi itu Esemka yang dulu. Bisa jadi sekarang makin bagus dan canggih. Gw gak tahu. Udah, ya. Itu cerita pengalaman pribadi gw 10 tahun lalu. Sekian dan terimakasih," tutupnya.
Terjual Ratusan Unit
Esemka Rajawali merupakan salah satu model andalan yang dirakit PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK). Mobil bermerek nasional ini tenar ketika Joko Widodo menggunakannya sebagai kendaraan dinas ketika masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, Jawa Tengah.
Dikutip dari disperindag.jabarprov.go.id, Esemka jenis Rajawali sudah berhasil ke ratusan konsumen di seluruh Indonesia. Dirancang sebagai sport utility vehicle (SUV) berkapasitas lima penumpang, mobil ini sudah tersebar di beberapa kota besar di Pulau Jawa.
"Dari semua mobil Esemka, kami memang baru menjual Rajawali R2. Model sama dengan yang digunakan Pak Jokowi, tapi sudah disempurnakan lagi. Kapasitasnya lima penumpang dan bermain di segmen SUV seperti Rush dan Terios," ucap Dwi Budi Martono, Direktur Teknik Esemka saat dijumpai KompasOtomotif di Solo, Jawa Tengah, Senin (14/3/2016).
Esemka Rajawali dijual dengan banderol Rp 180 juta, dibekali mesin bensin 1.600 cc, dilengkapi transmisi manual lima percepatan. Spesifikasi mesin adalah, SOHC 16V dengan sistem bahan bakar injeksi seperti mobil modern saat ini.
Ketika ditanya mengenai jumalah populasinya, pria yang akrab di sapa Toto tersebut mengaku sudah ada sekitar 150 unit lebih Rajawali yang dipasarkan.
"Sekitar 150–an unit yang dijual. Untuk wilayah sebagian besar daerah jawa, seperti Kediri, Nganjuk, Jombang, Wonogiri, sedangkan di luar pulau jawa itu ada dua unit di Lampung," ucap Toto.
Menyingung masalah purnajual, Toto beranggapan hal ini bukan menjadi masalah besar. Semua mobil yang dipasarkan mendapat layanan yang terjamin.
"Untuk aftersales seperti bengkel perawatan semua SMK kemitraan kami yang ada di kota–kota di Indonesia sudah bisa menangganinya, jadi tidak perlu khawatir. Mulai dari jasa perawatan biasa sampai yang berat bisa dikerjakan, termasuk suku cadang," kata Toto.
Esemka sendiri menurutnya sangat terbuka bagi para pebisnis yang mau menjalin kemitraan untuk membuka bengkel khsusus Esemka. Namun harus melalui standarisasi yang sudah ditentukan Esemka.
"Bagi pihak swasta yang mau jalin kemitraan membuat bengkel Esemka kita silakan saja, nanti tenaga kerjanya kita bimbing di sini tapi harus sesuai standarisasi kami," ucap Toto.