JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mantan pengacara Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, Deolipa Yumara merespon terkait adanya laporan terhadap dirinya di Bareskrim Polri.
Seperti diketahui, Deolipa dilaporkan atas perbuatannya yang diduga telah membuat gaduh terkait kasus yang tengah menjadi sorotan publik ini, yakni tewasnya Brigadir J.
Deolipa disebut telah membuat pernyataan bahwa, Irjen Pol Ferdy Sambo adalah seorang psikopat dan LGBT.
Namun, pernyataan yang sempat viral beberapa waktu lalu itu, ternyata Deolipa mengatakan hal itu atas dasar keahliannya dalam ilmu jiwa dan prilaku yakni secara psikologis.
"Itu analisa kejiwaan dan perilaku. Saya kan ahli ilmu jiwa dan ilmu perilaku juga," tutur Deolipa saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (2/9/2022).
Tak hanya pernyataan soal Psikopat dan LGBT terhadap Ferdy Sambo, Deolipa juga dilaporkan atas dasar pernyataannya soal dugaan Putri Candrawathi berhubungan intim dengan Kuat Ma’ruf yang ketahuan oleh Brigadir J.
Menurut Deolipa, pernyataan tersebut diambil melalui keterangan-keterangan yang dilontarkan pihak Komnas HAM.
Pasalnya, Komnas HAM juga menduga hal serupa.
"Sama kayak Komnas HAM, Komnas HAM kan juga menduga. Boleh dong?," ucapnya.
Sebelumnya, Aliansi Advokat Anti Hoax melaporkan pengacara keluarga mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak dan mantan kuasa hukum Bharada E.
Diketahui, aliansi itu melaporkan kedua kuasa hukum tersebut terkait dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks.
Adapun laporan tersebut telah teregister dengan nomor LP/B/0495/VIII/2022/SPKT/
Deolipa dan Kamaruddin dituduhkan melanggar Pasal 14 dan 15 UU RI Nomor 1 Tahun 1946 tentang penyebaran berita bohong yang menimbulkan keonaran.
Menurut Zakirudin, laporan yang dilayangkan kepada Deolipa, terkait pernyataan yang sempat mengatakan bahwa Putri Candrawathi kepergok Brigadir Yosua berhubungan intim dengan Kuat Ma’ruf.
Tak hanya itu, Deolipa juga dilaporkan terkait pernyataannya yang menyebut Ferdy Sambo adalah seorang psikopat dan LGBT.