ADVERTISEMENT

Puan Maharani Bakal Bertemu Prabowo, PKB Langsung Sebut Sulit Tercapai PDIP Koalisi Bersama Gerindra

Kamis, 1 September 2022 20:23 WIB

Share
Duet Prabowo dan Puan Dianggap Jadi Pesaing Kuat di Pemilu 2024 (Foto: Istimewa)
Duet Prabowo dan Puan Dianggap Jadi Pesaing Kuat di Pemilu 2024 (Foto: Istimewa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Ketua DPP PDIP Puan Maharani bakal bertemu Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra, akhir pekan ini. PKB menyebut safari politik Puan merupakan hal yang biasa karena semua parpol juga akan dikunjungi.

"Ini kan rangkaian safari Mbak Puan, termasuk rencana juga ke PKB setelah kemarin dari NasDem. Jadi ini serangkaian safari politik mungkin saling penjajakan juga, biasalah menurut saya," ujar Wasekjen PKB, Syaiful Huda dalam keterangannya, Kamis, (1/9/2022).

Huda lalu bicara soal peluang PDIP masuk koalisi bersama Gerindra dan PKB. Politisi PKB ini langsung sebut, peluang itu akan sulit tercapai. Apalagi, Gerindra sudah bulat mengusung kembali Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

"Saya belum tahu persis. Tapi kemungkinan konfigurasinya agak rumit ya. Mau nggak, misalnya secara suara Gerindra kan di bawah PDIP, kira-kira kan begitu. Itu agak rumit tuh konfigurasinya. Kedua belah pihak. Fatsun politiknya agak susah," katanya.

"Karena itu, kenapa pula semangat kami dengan Gerindra membangun koalisi, karena bayangannya ini bagian dari komitmen kita paling nggak 3 pasangan dalam Pemilu nanti," imbuh Huda.

Huda menuturkan, saat ini ada 3 partai papan atas yang bisa membentuk poros koalisi. Yakni Gerindra, Golkar, dan PDIP.

"Kalau partai papan atas itu kan ada tiga, PDIP, terus kemudian Gerindra, Golkar. Golkar sudah menginisiasi KIB, Gerindra dengan PKB, tinggal kita tunggu Mbak Puan, teman-teman PDIP kira-kira bikin blok poros baru mengajak partai partai menengah. PKB ini kan partai menengah dia ranking keempat," ucapnya.

Lebih baik, tambah Huda, tiga partai papan atas tersebut membuat poros dengan mengajak partai papan tengah. Dengan demikian, kata dia, bisa terbentuk 3 paslon untuk Pilpres 2024.

"Tiga pasangan itu sebenarnya sesuai dengan konfigurasi partai papan atas yang ada tiga. Ada banyak reasoning, satu kita ingin polarisasi tidak terjadi di Pilpres 2024, sala satu cara, salah satu cara itu adalah kita menghindari dua pasangan calon presiden calon wakil presiden. Artinya masyarakat ada opsi di luar dua pasangan," katanya. (Wanto)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT