Tewasnya Santri di Tangerang, Polisi Sebut Hasil Autopsi Ungkap Korban Meninggal Karena Sejumlah Luka Akibat Benda Tumpul

Minggu 28 Agu 2022, 13:21 WIB
Jenazah santri korban pengeroyokan seniornya dibawa oleh keluarga.(Foto: M.Iqbal)

Jenazah santri korban pengeroyokan seniornya dibawa oleh keluarga.(Foto: M.Iqbal)

Tewasnya Santri Yusuf Mansur, Polisi Sebut Hasil Autopsi Menunjukkan Korban Meninggal Karena Sejumlah Luka Akibat Benda Tumpul

Tewasnya Santri, Kota Tangerang,  Hasil Autopsi, Korban Meninggal,  Sejumlah Luka, Akibat Benda Tumpul,

Berdasarkan Hasil Autopsi, Polisi : Korban Meninggalkan Dengan Sejumlah Luka Benda Tumpul

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Soal tewasnya santri di Cipondoh, Kota Tangerang terus berkembang. Berdasarkan hasil autopsi, korban meninggal karena sejumlah luka akibat benda tumpul

Santri yang tewas adalah RAP (13), Ia santri di salah satu pesantren kawasan Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, meninggal dunia usai dikeroyok oleh teman-temannya menggunakan benda tumpul.

Hal itu berdasarkan hasil autopsi RSUD Kabupaten Tangerang, yang telah diterima oleh pihak kepolisian.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan, dari hasil autopsi, korban tewas dengan sejumlah luka kekerasan benda tumpul.

"Untuk korban sudah dilakulan autopsi di RSUD Tangerang, dengan hasil bahwa penyebab kematian, karena ada kekerasan di bagian kepala depan, serta belakang, lalu tanda kekerasan di wajah dan punggung," katanya, Minggu, (28/8).

Pada kasus ini pun, polisi masih terus melakukan penyelidikan dengan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.

Sementara, terkait dengan pengawasan pihak pondok pesantren, pihaknya belum menemukan adanya kelalaian. Lantaran menurut Zain, peristiwa itu terjadi saat jam istirahat dan hendak mandi.

"Belum ada (indikasi kelalaian ponpes),  karena memang itu terjadi saat jam istirahat, tepatnya pas mau mandi," ujarnya.

Diketahui, peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 27 Agustus 2022. Dimana, korban dikeroyok oleh 12 rekannya dengan inisial AI (15), BA (13), FA (15), DFA (15), TS (14), S (13), RE (14), DAP (13), MSB (14), BHF (14), MAJ (13) dan RA (13).

Aksi pengeroyokan ini terjadi setelah korban dianggap tidak sopan usai kerap membangunkan tidur menggunakan kaki. Tidak hanya juga, disinyalir turut ada tindak provokasi dari salah satu anak inisial Al untuk mengeroyok korban. (Veronica Prasetio )

Berita Terkait

News Update