ADVERTISEMENT

Jualan Soto Semakin Sepi Istri Dimintai Susui Tuyul

Sabtu, 27 Agustus 2022 07:52 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Tuyul, Warung Soto , Semakin Sepi, Menyusui Tuyul, Soto,

Jualan Soto Semakin Sepi Istri Dimintai Susui Tuyul
KETIKA warung soto Lamongannya semakin sepi, agaknya Samijo (50), mulai putus asa. Dia banting stir cari pesugihan, dengan pelihara tuyul. Dari awal Miranti (45), sudah tidak setuju, eh malah dipaksa menyusui tuyul peliharaan suami. Miranti pun pilih bercerai ketimbang badan habis dan mati dikenyut tuyul pesugihan.

Di Pulau Jawa ini banyak sekali daerah yang dikenal tempat mencari pesugihan. Ada bulus Njimbung Klaten, ketek Ngujang Tulungagung dan Gunung Kawi. Konon yang tidak takut akan sanksi di hari kemudian, akan segera menjadi kaya meski nanti matinya gantian jadi budak setan yang telah dipekerjakan saat di dunia. Pilih mana? Kaya hanya sebentar di dunia, atau sengsara sepanjang masa di sono nanti? Ingat, hidup itu hanya “mampir ngombe” kata orang Jawa atau “mampir ngguyu” kata Butet Kartarajasa.

Samijo warga kota Surabaya belakangan sedang pusing tujuh keliling, soalnya usaha warung soto Lamongannya berangsur sepi gara-gara banyak saingan. Hidupnya pun jadi sungsang sumbel, benar-benar tepat di bawah garis kemiskinan. Tiap hari banyak melamun, sehingga setan pun datang memberi solusi lewat sosok seseorang. Katanya, ketimbang Jaka Tingkir ngombe dawet, kakehan mikir marakke mumet, mending cari kekayaan sistem jalan pintas saja.

Apa itu? Cari pesugihan dengan pelihara tuyul! Ternyata Samijo tertarik juga meski resikonya cukup berat, di mana bisa mengorbankan nyawa anggota keluarga. Soalnya dia sudah putus asa, cari usaha apa saja menemui jalan buntu. Kredit bank selalu ditolak karena agunan tidak cukup, pinjam saudara juga sama-sama repot semenjak pandemi Corona.

Entah tuyul dari mana yang diincar Samijo, sekarang dia jadi gemar sesaji di pojok rumah, bahkan di plafon. Sejak semula Miranti menolak ide suaminya, karena itu jalan sesat yang dikutuk Tuhan. Mintalah sesuatu pada Allah, pasti akan dikabulkan. Sebab Allah Swt telah bernjanji, “Mintalah padaku akan kukabulkan! Mendadak Miranti jadi ustadzah menyaingi Mama Dedeh, tapi tetap saja tak digubris.

Untuk menyabot usaha suaminya, sesajian telur ayam yang katanya untuk setan, diam-diam diambil dan digoreng. Samijo tambah yakin usahanya akan dikabulkan, karena setannya doyan telur. Agaknya setannya penderita diabetes, sehingga rajin makan telur. Sebab kata seorang ahli, telur itu tak berkadar gula, sehingga asal disiplin selama 5 bulan makan telur saja seharian pagi siang malam 6 butir sekali makan, Insya Allah kadar gulanya jadi normal. Luka bisa sembuh dan si “adik kecil” bisa bangkit lagi.

Sebulan lebih Samijo main saji-sajian, meski telur-telur itu tanpa sepengetahuannya hanya masuk penggorengan istri. Setelah itu kok Samijo membisiki bahwa tuyulnya akan datang. Pakai apa? Diantar Go Send? Kata Samijo itu bukan urusan kita, yang penting istrinya siap menyusui tuyul itu. Sebab jika tak menyusu istri tuan rumah, si tuyul males mencari uang, karena badan jadi lemes kekurangan kalori dan karbohidrat.

“Ogah, ogah! Enak saja disuruh menyusui tuyul!” kata istri menentang dengan keras. Sebab kata orang dan cerita misteri di “donyaning lelembut”, wanita yang tiap hari menyusui setan, lama-lama bisa mati kurus kering. Sebab tuyul itu tak mau dikempongi (ditipu) pakai susu formula, apa lagi Formula-E. “Gue maunya susu murni, bukan Formula-E di Ancol.....,” kata tuyul.

Meski suami memaksa, Miranti tetap menolak. Mending bercerai ketimbang hars menyusui tuyul dan nanti matinya diperbudak setan. Dan karena sudah bulat akan keputusannya, Miranti pun menggugat cerai ke Pengadilan Agama Surabaya. Entah apa nanti keputusan majelis hakim. Sebab biasanya permohonan cerai yang mudah dikabulkan itu bila alasannya karena perzinaan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT