Bongkar Sambo!

Sabtu 27 Agu 2022, 05:51 WIB
Kolase foto Yosua Hutabarat (Brigadir J) dan Putri Candrawathi, dan Ferdy Sambo (Foto: ist/diolah dari google)

Kolase foto Yosua Hutabarat (Brigadir J) dan Putri Candrawathi, dan Ferdy Sambo (Foto: ist/diolah dari google)

Wartawan Poskota: Ilham Saputra Tanjung

TAMAT sudah karir Irjen Ferdy Sambo dari institusi Polri. Sidang kode etik Polri memutuskan mantan Kadiv Propam tersebut dipecat lantaran terbukti sebagai otak pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Pemecatan dengan tidak hormat ini menjadi catatan kelam institusi Bhayangkara yang sudah berusia 76 tahun. Dimana seorang perwira bintang dua telah merusak dan mempermalukan citra Polri di mata dunia dan masyarakat Indonesia.

Sang istri PC yang juga ikut terlibat menambah lengkap penderitaan Sambo. Keduanya kini terancam hukuman mati dan tinggal menunggu persidangan digelar oleh pengadilan umum untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya di depan hukum.

Skenario pembunuhan yang diciptakan di Komplek Duren Tiga, Jaksel tidak hanya membohongi masyarakat Indonesia, tapi juga anggota Polri terutama yang ikut membantu menutupi kasus tersebut. Nasi sudah jadi bubur Sambo, tidak ada lagi yang bisa diperbuat dan diperdebatkan.

Saatnya untuk terbuka dan berbicara apa adanya yang kini jadi sorotan publik soal dugaan gurita perjudian di tubuh Polri. Publik menilai perjudian itu sudah sangat akut dan harus segera diamputasi untuk menyelamatkan marwah institusi Polri.

Publik yakin skema bagan perjudian yang viral di media sosial (Sosmed) diduga sengaja disebar untuk memperbaiki citra Polri dan bukan ingin merusak Polri karena masih banyak polisi yang baik. Belum diketahui penyebar infografis lingkaran komplotan judi tersebut, selain Kaisar Sambo juga muncul skema kelompok Kabareskrim.

Dalam struktur kelompok Jakarta dan Sumatera Utara, Komjen AA bersama sejumlah perwira tinggi (Pati) dan perwira menengah (Pamen) Polri di sebut-sebut terlibat dalam bisnis haram itu. Mereka yang ada pada infografis itu adalah anak buah Komjen AA sewaktu masih bertugas sebagai Kapolda Sumut.

Di bagan itu juga tercantum kelompok Medan, yakni Bos Apin BK (Jonn) yang kabur ke luar negeri pasca rumahnya digerebek Polda Sumut. Kemudian ada Asiang (Rusli Ali) alias Putri Hijau. Sedangkan untuk kelompok Jakarta, terdapat nama Bos JL, AK, YG dan CC.

Kegiatan mereka ternyata sudah merambah ke dunia olahraga dengan mendanai beberapa klub salah satunya klub DU. Bos JL disebut-sebut sangat dekat dengan Komjen AA dan Ketua Umum PSSI MI. Dibeberapakali acara yang digelar JL mereka kerap bertemu dan terlihat mesra berfoto yang tersebar di dunia maya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan tegas mengatakan akan mencopot anggota Polri yang terlibat perjudian. Ada dua cara dilakukan untuk mengungkap perjudian, yakni berdasarkan keterangan jaringan perjudian yang tertangkap dan bekerja sama dengan PPATK melacak rekening perjudian, jika penjudi kabur akan langsung dicekal (red notice).

Berita Terkait
News Update