ADVERTISEMENT

Badan Pangan Nasional Siap Stabilkan Harga Telur yang Kadung Melonjak

Jumat, 26 Agustus 2022 17:21 WIB

Share
Ilustrasi Peternak Ayam. (ist)
Ilustrasi Peternak Ayam. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Harga telur dalam beberapa hari terakhir melonjak hingga menyentuh angka Rp31.000 per kilogram (kg).

Badan Pangan Nasional mengkoordinasi bersama asosiasi peternak layer dan broiler guna mengidentifikasi faktor penyebab melonjaknya harga telur ayam sehingga dapat dilakukan langkah stabilisasi yang tepat.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan harga telur saat ini tengah mencari keseimbangan baru karena adanya kenaikan biaya produksi, juga akibat pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.

Khusus jagung untuk pakan, kata Arief, Badan Pangan Nasional telah menghubungkan daerah sentra produksi seperti Sumbawa, Dompu dengan Sentra Peternak Layer di Blitar dan Kendal sehingga dapat berjalan dengan baik.

"Terdapat perubahan harga DOC, struktur biaya lainnya seperti biaya pakan dan biaya angkut. Hal tersebut tentunya berdampak pada perubahan harga telur," kata Arief dalam keterangan tertulisnya, Jumat, (26/8/2022).

Arief mengatakan, dalam menemukan keseimbangan hulu hilir pangan tersebut, semua pihak pada saat yang sama berkolaborasi sehingga bisa mewujudkan kondisi di mana petani dan peternak sejahtera, pedagang untung, masyarakat tersenyum.

Selanjutnya, Arief mengatakan, guna mengatasi lonjakan harga ini pihaknya akan menggandeng Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian untuk melakukan Operasi Pasar apabila harga telur tidak kunjung turun hingga di bawah Rp30.000 per kg dalam beberapa hari ke depan.

"Kami terus berkoordinasi intensif dengan Kemendag, Kementan dan Satgas Pangan, hari ini sudah bertemu Dirjen PKH Kementan sepakat akan melakukan langkah-langkah stabilisasi diantaranya Operasi Pasar," ujarnya.

Kata Arief, upaya kolaborasi melibatkan asosiasi dan menggandeng Kementerian dan Lembaga terkait ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, bahwa dalam penyelesaian permasalahan pangan diperlukan kolaborasi seluruh stakeholder.

Arief mengatakan, NFA telah merumuskan langkah penguatan sektor perunggasan secara berkelanjutan pada beberapa minggu terakhir, di antaranya melalui penyusunan rancangan Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP) yang telah dibahas bersama seluruh stakeholder perunggasan nasional.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT