BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Potret pendidikan di zaman modern ini rasanya kurang tepat bila melihat bangunan sekolah dasar di (SDN) Sukadaya 02, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi.
Diperkirakan enam kelas bangunan sekolah tersebut, rusak parah dan tak laik untuk dipakai sebagai sarana belajar mengajar.
Pantauan Poskota di SDN Sukadaya 02, Sukawangi. Atap atap kelas sekolah rusak hingga berlubang besar.
Atap dari plafon yang rusak dikhawatirkan dapat menimpa siswa siswi di sekolah yang tengah belajar.
Coretan dinding berbagai macam tulisan menambah potret kumuhnya sekolah tersebut. Ditambah dinding bangunan nyaris lapuk.
Menurut Sadiyah, salah satu orang tua murid di SDN 02 Sukadaya tersebut, mengatakan, bangunan sekolah sudah lapuk dan rusak Sejak beberapa tahun terakhir.
"Ini atas atapnya, ini jendela copot lagi tuh, pecah lagi kacanya, bangunan kayunya udah lapuk, Iya udah keropok jadi jendela pada copot," ujar Sadiyah saat dijumpai di sekolah, Kamis (25/8/2022) pagi.
Ia yang menemani kedua anaknya yang duduk dikelas 6 dan 1, merasa khawatir akan kondisi bangunan sekolah tersebut.
Ia merasa was was, dan memilih untuk menemani sang anak hingga pulang sekolah, ditakutkan atap plafon jatuh saat belajar.
"Saya merasa kurang nyaman, kalau tempanya enak kan, enak bocah belajar nya, kan kita gak was was. Kalau gini kita was was," keluh Sadiyah.
Sadiyah mengungkapkan, terdapat kelas lain yang jauh lebih memprihatinkan, karena tak memiliki kursi dan meja untuk saranan belajar, dan harus duduk dilantai kelas.
Adapun ia ungkapkan, kondisi bangunan sekolah rusak, ia perhatikan selama lima tahun belum mendapatkan uluran bantuan.
"Yang kelas 6 pada dilantai, pada duduk dibawah, kekurangan bangkunya," ungkap warga kampung kaleng Kendal, Srimahi.
Terhadap kondisi bangunan sekolah tersebut, ia berharap agar pihak terkait khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, dapat memperhatikan sarana belajar mengajar untuk siswa siswi dan tenaga pengajar.
"Saya mohon agar segera dibantu agar sekolah bisa gak seperti ini," pungkasnya. (Ihsan Fahmi).