ADVERTISEMENT

Komnas HAM Blak-blakan Buka Ponsel Soal Perintah Skenario Pembunuhan Brigadir J dari Ferdy Sambo, Para Ajudan: Oke Komandan!

Selasa, 23 Agustus 2022 20:11 WIB

Share
Richard Eliezer (Bharada E), Yosua Hutabarat (Brigadir J), dan Ferdy Sambo (Foto: ist/diolah dari google)
Richard Eliezer (Bharada E), Yosua Hutabarat (Brigadir J), dan Ferdy Sambo (Foto: ist/diolah dari google)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Upaya obstruction of justice atau menghalangi penyidikan yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Yosua Hutabarat (Brigadir J) kembali dibongkar, kali ini oleh Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik.

Komnas HAM secara blak-blakan membuka percakapan ponsel Ferdy Sambo soal perintah skenario pembunuhan Brigadir J.

Taufan mengatakan bahwa perintah skenario pembunuhan Brigadir J ditemukan di ponsel baru milik ajudan Ferdy Sambo.

 

Ketua Komnas HAM juga mengungkap bahwa ponsel milik Richard Eliezer (Bharada E) dan Brigadir J belum ditemukan sampai saat ini.

"Kalau menggambarkan bahwa adanya obstruction of justice sebetulnya sudah," kata Ahmad Taufan Damanik di Jakarta, Selasa (23/8/2022).

Lebih lanjut, Taufan membongkar bahwa percakapan ajudan Ferdy Sambo itu berisi perintah untuk mengingat skenario yang berupaya menutupi kasus pembunuhan Brigadir J.

"Di HP yang baru itu ditemukan, misalnya ada komunikasi yang menyuruh untuk mengingat skenario," beber Taufan Damanik.

 

Selanjutnya, perintah untuk mengingat skenario itu dijawab oleh para ajudan Ferdy Sambo dengan pernyataan “oke komandan”.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT