ADVERTISEMENT

Sindir Bupati, Ketua DPRD Pandeglang: Selama Saya Reses Tak Ada RT RW yang Minta Dibeliin Sepeda Listrik

Minggu, 21 Agustus 2022 15:41 WIB

Share
Ketua DPRD Pandeglang, Tubagus Udi Juhdi. (Foto: Samsul Fatoni).
Ketua DPRD Pandeglang, Tubagus Udi Juhdi. (Foto: Samsul Fatoni).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Program sepeda listrik yang dicanangkan Bupati Pandeglang untuk diberikan kepada RT dan RW terus menjadi perbincangan hangat di sejumlah kalangan.

Pro dan kontra pun terjadi baik di Gedung DPRD maupun di kalangan masyarakat. Di DPRD Pandeglang, ada 4 (Gerindra, Golkar, PKB dan PPP) Fraksi yang menolak dan yang setuju atas kebijakan Bupati tersebut ada 5 Fraksi (Demokrat, PDIP, PKS, PAN-PBB, Nasdem-Perindo).

Di kalangan masyarakat dan aktivis pun terjadi pro dan kontra soal program sepeda listrik tersebut. Sebagain mendukung dan sebagian menolak, dengan masing-masing alasan tertentu.

Bahkan Ketua DPRD Pandeglang dari Fraksi Gerindra, Tubagus Udi Juhdi bersuara lantang saat menyambut para demonstran yang dilakukan oleh puluhan aktivis GMNI Pandeglang.

Seakan menyindir bupati Pandeglang, Menurut Tb Udi, selama dirinya melakukan kegiatan reses tahunan di daerah pemilihannya (Dapil) nya yakni Dapil V. Tidak pernah ada RT RW yang minta dibelikan sepeda listrik.

"Selama saya reses. Tidak ada RT RW yang minta dibelikan sepeda listrik. Mayoritas masyarakat minta jalan dibangun," ungkap Ketua DPRD Pandeglang, Minggu (21/8/2022).

Dengan adanya wacana program sepeda listrik tersebut, pihkanya pun merasa khawatir terbelahnya masyarakat Pandeglang akibat program sepeda listrik. Namun, pihaknya selalu menyarankan kepada masyarakat agar tetap menjaga kondusifitas dan tidak terbawa suasana.

"Sebetulnya saya juga khawatir atas kondisi ini. Namun, saya terus memberikan arahan kepasa masyarakat agar jangan sampai karena persoalan ini terjadi adu domba. Saya harap semuanya dapat saling menjaga kondusifitas," ujarnya.

Pihaknya pun berharap, semua dinamika yang saat ini timbul, itu harus dijadikan pertimbangan oleh semua pihak. Jangan sampai terjadi gontok-gontokan masyarakat gara-gara persoalan ini.

"Namun, pada intinya saya harap semua dapat menjaga kondusifitas. Jangan sampai masyarakat terbelah-belah," katanya. (Samsul Fatoni).

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT