TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang dukung rencana Dinas Pendidikan (Dindik) untuk mengajukan anggaran subsidi sekolah swasta tingkat SD hingga SMP.
Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi angka anak putus sekolah di wilayah tersebut.
Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang, Ahyani mengatakan, dirinya sangat mendukung terkait rencana Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang yang akan memberikan subsidi kepada sekolah-sekolah swasta di Kabupaten Tangerang.
Menurutnya, dari pada membangun sekolah-sekolah negri baru, lebih baik anggaran yang ada memang dihibahkan kepada swasta, agar anak-anak yang bersekolah di swasta tetap merasakan fasilitas belajar yang baik dan nyaman secara gratis.
"Dari dulu saya sudah sampaikan dari pada terus membangun sekolah baru, yang sudah pasti membutuhkan anggaran banyak. Karena untuk membangun dan beli lahannya, lebih baik anggaran yang ada diberikan ke sekolah swasta," katanya, Jumat (19/8).
Menurut Ahyani, banyak sekolah-sekolah swasta yang tutup karena tidak mendapatkan peserta didik.
"Selain itu banyak sekolah swasta yang gulung tikar alias tidak dapat murid karena disampingnya dibangun sekolah negeri. contoh SMP PGRI banyak yang tidak dapat murid,".
Dengan diberikannya Bosda ke sekolah-sekolah swasta, lanjut Ahyani, bisa membuat biaya pendidikan disekolah swasta agar lebih terjangkau dan masyarakat tetap bisa mendapatkan fasilitas pendidikan yang bagus meski tidak di sekolah negri.
Pasalnya, kemungkinan besar adanya anak putus sekolah di Kabupaten Tangerang karena tidak memiliki biaya untuk bersekolah di sekolah di swasta, sementara di sekolah negri tidak tertampung karena terlalu banyak dan juga sistem zonasi.
"Agar sekolah swasta juga bisa berjalan dan tidak terlalu mahal biayanya, masyarakat mengejar sekolah negeri karena sekolah negeri gratis sementara sekolah swasta terkesan mahal, dan inilah yang mengakibatkan banyak anak putus sekolah, masuk ke sekolah negeri tidak tertampung masuk ke sekolah swasta biayanya mahal," pungkasnya. (Veronica Prasetio)