ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Terancam Kekurangan Pangan

Jumat, 12 Agustus 2022 08:30 WIB

Share
Kartun Obrolan Warteg: Terancam Kekurangan Pangan. (kartunis: poskota/ucha)
Kartun Obrolan Warteg: Terancam Kekurangan Pangan. (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“WAH.. gawat.. gawat, kelaparan mengancam dunia,” kata mas Bro usai maksi bersama dua sohibnya, Yudi dan Heri di warteg ujung gang.

“Nggak usah lebay kali,” kata Yudi menimpali.

“Ini soal hidup mati Bro, nggak main – main. Nih kamu baca berita sebanyak 800 juta orang di dunia terancam kelaparan dan kekurangan pangan akut,” ujar mas Bro sambil menyodorkan ponselnya.

“Itu kan dunia. Negara kita akan aman, nggak bakal terancam kelaparan. Negeri kita subur makmur jibar jibur.Tanah kita tanah surga. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman,” timpal Heri.

“Kayak lagu saja mas,” celatuk Ayu Bahari, pemilik warteg.

“Lirik lagu itu menggambarkan kalau negeri kita kaya raya. Tanahnya subur, rakyatnya makmur. Jadi nggak usah khawatir bencana kelaparan, apalagi sampai akut,” kata Heri.

“Ancaman kelaparan memang jauh. Kalaupun terasa lapar hanya karena belum makan, tetapi makanan dan bahan makanan cukup banyak tersedia. Yang tidak tersedia kadang duitnya..” sela mas Bro.

“Apalagi kalau harganya naik ya mas, tambah pusing jadinya..” tambah Ayu.

“Lebih pusing lagi, sudah harganya naik, barangnya langka. Mau berburu barang pun percuma karena duitnya yang nggak ada,” kata Yudi.

“Perkataan kamu itu bikin sensi, sepertinya meledek..” ujar Heri.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT