ADVERTISEMENT

Prokes Kendor, Kasus Covid-19 di Jakarta Kembali Melonjak

Jumat, 12 Agustus 2022 06:00 WIB

Share
Operasi Yustisi Pencegahan Covid-19. (foto: poskota/ahmad tri hawaari)
Operasi Yustisi Pencegahan Covid-19. (foto: poskota/ahmad tri hawaari)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh:Deny,WartawanPoskota

KASUS positif Covid-19 di Jakarta kembali mengalami peningkatan hingga mencapai 25.000 perhari. Penambahan Covid-19 tersebut, terus bertambah seiring dengan juga dengan meningkatkannya tes antigen/PCR untuk mendiagnosa kasus baru sebagaimana tercatat Dinkes DKI.

Kendati demikian, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta terjadi penurunan terhadap kasus aktif Covid-19. Dan walaupun kasus aktif Covid-19 turun, Pemerintah DKI Jakarta tetap mengimbau kepada seluruh warga Jakarta untuk meningkatkan prokes.

Bersamaan dengan itu, sebanyak 28 rukun tetangga (RT) di wilayah Jakarta pun, kini kembali masuk dalam zona merah Covid-19. Jumlah tersebut bertambah signifikan dibanding pada pertengahan Juli sebanyak 7 RT.

Berdasarkan data sebaran zona merah Covid-19 hampir tersebar di sejumlah wilayah di Jakarta, dan Jakarta Barat dengan Utara merupakan wilayah paling banyak dibandingkan wilayah Jakarta Timur, Selatan dan Jakarta Pusat.

Pemerintah Daerah (Pemprov) DKI tidak melakukan lockdown atau melakukan penutupan wilayah sementara sebagaimana sebelumnya, padahal hal itu pun beresiko akan menambah penyebaran kasus covid-19.

Sekalipun angka dan sebaran kasus Covid-19 di Jakarta tidak semelesat tahun sebelumnya, namun penyebaran virus Sar Cov2 tersebut harus tetap diantisipasi pemerintah, terlebih dalam hal ini Pemprov DKI. Dan protokol kesehatan (prokes) pun perlu diperketat kembali, masyarakat tidak terlalu euforia mengingat pandemi belum berakhir.

Pemerintah juga saat ini mulai melaksanakan booster kedua atau vaksin keempat Covid-19, dan pelaksanaannya pun telah dilakukan pertama kepada para tenaga kesehatan (nakes). Pemberian booster kedua tersebut, dilakukan sebagai penguat terhadap kekebalan tubuh dan bertahap juga akan dilakukan kepada masyarakat umum.

Melonjaknya kasus Covid-19 di Jakarta tentu tidak terlepas dari kurangnya disiplin masyarakat dan ditambah juga lemahnya pengawasan dari Pempro DKI. Bahkan, ada anggapan terkesan Pemprov DKI ‘cuek’  tidak lagi gencar melakukan razia prokes seperti masker atau keramaian.

Sekalipun banyaknya vaksin yang diberikan, tentu tidak akan berdampat bila tidak adanya rasa disiplin masyarakat dan juga pengawasan protokol kesehatan. Sehingga baik keduanya perlu saling berkolabolasi untuk dapat sehat dan menuju Indonesia kuat keluar dari pandemi ke endemic. (*) 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT