ADVERTISEMENT

Masih Ingat ‘Mak Erot’ Praktik Legendaris Perawatan Organ Vitalitas, Kini Diwariskan Sang Cucu Praktik di Cawang

Sabtu, 6 Agustus 2022 14:16 WIB

Share
Foto : Muhammad Akmal, salah satu cucu mendiang Mak Erot yang meneruskan praktik perawatan organ vitalitas sang nenek saat ditemui di kediamannya Jalan Dewi Sartika nomor 44, RT 07/10, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. (Poskota/Ardhi)
Foto : Muhammad Akmal, salah satu cucu mendiang Mak Erot yang meneruskan praktik perawatan organ vitalitas sang nenek saat ditemui di kediamannya Jalan Dewi Sartika nomor 44, RT 07/10, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. (Poskota/Ardhi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Nama ‘Mak Erot’ sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Dia dikenal sebagai tabib praktik perawatan vitalitas pria yang sudah dikenal sejak tahun 1945.

Meski Mak Erot sendiri sudah tiada pada tahun 2008, kini praktik perawatan vitalitas tersebut dilanjutkan oleh salah satu cucunya yakni Muhammad Akmal (40).

Akmal merupakan satu dari puluhan anggota keluarga Mak Erot yang meneruskan praktik legendaris di ranah perawatan organ vitalitas tersebut.  "Cucu dan anak itu sudah lebih dari 20 orang, mayoritas itu ya di kampung di Pelabuhan Ratu, tapi kalau saya di Jakarta," jelas Akmal, Sabtu (6/8/2022).

Praktik perawatan organ vital Mak Erot pun kini tersebar di tiga tempat. Namun pusatnya berada di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, tempat lahir mendiang Mak Erot.

Sementara itu, sejak tahun 1999, Akmal sudah membuka praktik perawatan organ vitalitas atas dasar ramuan dari Mak Erot tersebut di Jalan Dewi Sartika Nomor 44, RT 07 RW 10, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Akmal mengatakan bahwa praktik perawatan vitalitas Mak Erot ini menjadikan terong sebagai landasan filosofis.  "Filosofi terong yang pertama kali dibeli itu kan keras, kalau misalkan direbus itu pasti kan tidak keras lagi, nah jangan sampai seperti itu, yang keras ya tetaplah keras harusnya," ungkap Akmal.

Kata Akmal, dirinya tak membuka layanan pengobatan selama 24 jam, jadi amat dianjurkan bagi pasien untuk menghubungi terlebih dahulu sebelum berkunjung.

Selain itu, lanjut Akmal, dalam sehari dia berikan kuota pasien sebanyak 10 hingga 15 orang saja. Untuk biaya pengobatan pun bervariasi, tergantung keluhan pasien yang bersangkutan.  Dirinya tidak memastikan secara detail nominal biaya yang dikeluarkan.

"Kisarannya berapa itu bisa dikoordinasikan, tapi ya di kisaran ratusan ribu sampai jutaan sih biasanya yang sudah-sudah," ucapnya.

Praktik ini menerima keluhan yang erat kaitannya dengan masalah seks antara lain, mulai dari belum bisa memiliki keturunan, ejakulasi dini, impoten, lemah syahwat, dan serupanya terkait organ vitalitas. Akmal pun mengingatkan bahwa perawatan organ vitalitas juga termasuk penting salah satunya untuk keharmonisan rumah tangga.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Ardhi Ridwansyah
Editor: Novriadji Wibowo
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT