JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Ucapan belasungkawa Irjen Ferdy Sambo atas kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat dibalas oleh kuasa hukum keluarga Brigadir J dengan tanggapan miring dan pedas.
Nelson Simanjuntak selaku salah satu kuasa hukum keluarga Brigadir J mengucapkan terima kasih atas ucapan belasungkawa Irjen Ferdy Sambo. Namun, dia juga menyindir bagaimana bisa ucapan Mantan Kadiv Propam itu baru datang hampir sebulan usai kematian personel Brimob asal Jambi yang merupakan bawahannya.
"Ucapan dukacita seorang bintang dua, kami mengucapkan terima kasih. Namun, keluarga mengatakan itu agak jauh dari Rusia ke Antartika hingga sebulan sampainya, terlalu lama," kata Nelson, Kamis (4/8/2022).
Sebelumnya diketahui Irjen Ferdy Sambo menyampaikan permintaan maaf kepada Polri terkait peristiwa baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J di rumah dinasnya.
Jenderal bintang dua itu menyampaikan permohonan maaf ini di depan awak media ketika ia tiba di lobi gedung Bareskrim Polri pada Kamis (4/8/2022) kemarin. Adapun, Kadiv Propam yang baru saja dicopot Kapolri itu menghadiri panggilan sebagai saksi dalam kasus kematian Brigadir J.
"Saya selaku ciptaan Tuhan menyampaikan permohonan maaf kepada institusi Polri demikian juga saya menyampaikann bela sungkawa atas meninggalnya Brigadir Yosua semoga keluarga keluarga diberikan kekuatan," kata Irjen Ferdy Sambo.
Sementara, Bhayangkara Dua (Bharada) Richard Eliezer Lumiu atau Bharada E telah ditetapkan dalam kasus kematian Brigadir J.
Tidak sampai di situ, Nelson Simanjuntak turut menambahkan bahwa Irjen Ferdy Sambo baru pertama kali menyampaikan ucapan bela sungkawa terhadap keluarga Brigadir J.
Ia pun menyindir bahwa bagaimana bisa seorang mantan pimpinan baru mengucapkan belasungkawa sebulan usai anak buahnya meninggal.
"Bekas pimpinan, bekas anak buah kalau ada yang sakit, melahirkan, dukacita apalagi umat beragama, langsung datang, kan, kawan itu (Irjen Sambo) sebulan, bagaimana itu," ujar Nelson.
Kuasa hukum keluarga Brigadir J itu pun memastikan bahwa pihaknya akan terus menunggu proses hukum kasus tembak menembak polisi yang pengusutannya masih berlangsung.
"Kami tunggulah, proses hukum proses peradilan ke depan, kami tidak diam sampai di situ, tetapi hukum itu harus berjalan," ujar kuasa hukum keluarga Brigadir J itu. (*)
